JAKARTA (Waspada) : Pengurus Pusat (PP) Ikatan Alumni Universitas Sumatera Utara (IKA USU) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang, dalam program menanam mangrove di area dikenal dengan Urban Aquaculture Kawasan Ketapang (UAKK), Tangerang, Banten.
“Kami bertandang menemui Bupati Kabupaten Tangerang Ahmad Zaki Iskandar untuk menyampaikan pelaksanaan program menanam mangrove di kawasan Tangerang. Alhamdulillah, Bupati Tangerang mengapresiasi dan menyambut langsung kedatangan delegasi PP IKA USU,” ungkap
Muhammad Joni dari PP IKA USU beserta panitia pelaksana Abdullah Rasyid, Ina Zulchaina Tanamas, Mery Versiny Nasution, Jaka Putra Tarigan, Hans Sitorus, usai menemui Bupati Tangerang di kantornya, Senin (9/1/2023).
Delegasi IKA USU di bawah pimpinan Ketua Umum PP IKA USU Romo H.R. Muhammad Syafi’i menggiatkan program ‘IKA USU Menanam Mangrove’ yang dimulai di kawasan pesisir pantai Tangerang, menemui Bupati Tangerang dalam rangkaian kegiatan pengukuhan PP IKA USU Periode 2022-2026, Rapat Kerja Nasional, dan Aksi ‘IKA USU Menanam Mangrove’ di lokasi UAKK.
“Tercatat lebih 200 Alumni USU telah mendaftar dan siap belajar dari Ketapang”, sebut Joni.
Lebih lanjut Joni menyatakan penting bagi IKA USU menyokong dan adaptasikan program serupa di pantai timur Sumatera. Tidak hanya rehab ekosistem mangrove, namun penataan kawasan berkeadilan untuk kesejahteraan rakyat pesisir pantai Sumatera.
“Kita usung dan formalkan dalam program kerja hasil Rakernas PP IKA USU. Pemilihan kawasan itu menjadi contoh rehabilitasi lahan terdampak abrasi, pulihnya 17 spesies mangrove termasuk 2 spesies langka, serta menyegarkan udara sekitar,” ujar Joni optimis.
Sementara, Bupati Tangerang, Ahmad Zaki Iskandar, menyambut baik kehadiran IKA USU yang melaksanakan penanaman mangrove di pimpin langsung Romo H.R. Muhammad Syafi’i di UAKK, pada Sabtu (13/1/2023).
“Kami senang dan mempersilakan Alumni USU dalam IKA USU mengambil peran lebih lanjut di Ketapang,” kata Zaki didampingi Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Kepala Bappeda.
Menurut Zaki, pengalaman menata UAKK perlu konsistensi, sinergi, dan kesabaran menjalin kerjasama antar sektor pemda dan lemerintah, bahkan swasta, kampus dan masyatakat luas.
Karena lanjutnya, model program UAKK ini bersintuhan penataan dan kepastian lahan, penataan kawasan, permukiman, rehab lahan abrasi, perikanan, pemberdayaan ekonomi nelayan, dan partisipasi warga.
“Selain itu, Ketapang menjadi tujuan wisata bahari,” pungkas Bupati Zaki.(j01)