JAKARTA (Waspada): Hampir semua bahan pangan mengalami kenaikan, imbas dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan Solar yang melonjak lebih dari 30 persen.
“Kalau fenomena harian di hari ini jawabnya iya [dampak kenaikan harga BBM], karena harga energi itu selalu punya dampak inflatoir yang kuat,” kata Guru Besar IPB University Bayu Krisnamurthi, Senin (5/9), di Jakarta.
Menurutnya, lonjakan tersebut diharapkan hanya terjadi dalam jangka dekat. Artinya, masing-masing pelaku usaha sedang mengkalkulasikan kembali biaya produksi dan harga jual menuju keseimbangan baru.
“Namun dalam jangka menengah kenaikan harga pangan dapat terjadi dengan sendirinya karena situasinya masih dinamik,” tambahnya.
Berdasarkan laporan di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional per 5 September 2022, harga komoditas seperti cabai merah keriting kembali menyentuh angka Rp70.700 per kilogram (kg), setelah sebelumnya mengalami tren penurunan.
Sebagai contoh di Aceh, harga cabai merah keriting melonjak hingga mencapai Rp108.650/kg, dan menjadi harga tertinggi. Sedangkan di Sulawesi Tengah mengkotrol harga terendah, yakni Rp40.000/kg. Di Jakarta rerata harga cabai merah keriting hari ini terpantau melonjak Rp5.829 menjadi Rp77.957/kg.
Pedagang yang berada di pasar pun mengungkapkan bahwa kenaikan harga diakibatkan dampak langsung BBM. Pelaku pasar akan melakukan perhitungan terlebih dahulu sebelum merekomendasikan harga baru kepada konsumen.
“Per hari ini dampak dari kenaikan BBM cukup terasa di hampir semua komoditas seperti cabai merah keriting sudah di angka Rp79.000/kg, cabai rawit merah Rp63.500/kg,” ungkap Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowon.
Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus melihat kondisi kenaikan harga pangan pada hari ini sebagai efek kejut yang wajar di alami dengan kenaikan harga energi.
Heri memprediksikan dalam 2-3 bulan ke depan, masyarakat dan pelaku usaha masih dalam proses beradaptasi dengan adanya penyesuaian harga.
“Biasanya efek kejut terjadi dalam jangka pendek, kalau misalnya mengalami penyesuaian, ibaratnya kan sekarang gara gara bbm semuanya bikin setting-an baru, kalau sudah menyetel, yaudah stabil, tapi stabilnya udah di equilibrium baru, keseimbangan baru,” jelasnya,
Dia berharap pemerintah dapat segera memberikan bantuan yang dijanjikan, kepada penerima manfaat, UMKM, ojek online, serta para pekerja.
Bantuan langsung tunai atau BLT terpantau sudah mulai disalurkan, namun belum untuk bantuan subsidi upah (BSU) bagi para pekerja.
Kementerian Keuangan, pun mengaku telah menyiapkan anggaran Rp24,17 triliun untuk bantuan pengganti subsidi BBM. Ketiga bantalan sosial yang telah disiapkan yaitu Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan Bantuan Sosial Pemda.
“Pemerintah harus menyertai dengan berbagai upaya. Contohnya dengan mengamankan ketersedian kebutuhan pokok, realisasi bantuan yang ada tiga bentuk itu, dipastkan tepat saran dan tepat waktu, kalau tidak, dampaknya akan lumayan panjang,” tutur Heri.
Mayoritas Merah
Berdasarkan pantauan di Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 07.40 WIB, terlihat mayoritas harga pangan berwarna merah yang berarti mengalami kenaikan, mulai dari beras hingga telur ayam.
Hanya harga cabai merah keriting yang mengalami penurunan sebesar 4,59 persen atau Rp2.890 menjadi Rp60.110 per kilogram.
Pada panel harga tersebut Beras Medium mengalami kenaikan 4,43 persen dari Rp10.830 per kg menjadi Rp11.310 per kg dan beras premium naik 3,88 persen menjadi Rp12.860 per kg.
Untuk harga bawang merah yang sebelumnya sempat menunjukkan tren penurunan pada hari ini kembali menunjukan kenaikan tertinggi dibandingkan dengan komoditas lainnya, yakni sebesar 13,27 persen dari Rp33.470 menjadi Rp37.910 per kg. Begitu juga harga bawang putih naik 6,26 persen menjadi Rp27.140 per kg.
Berbeda dengan cabai merah keriting yang mengalami tren penurunan, harga cabai rawit merah justru menunjukkan tingkat kepedasannya dengan naik 12,18 persen menjadi Rp63.110 per kilogram.
Untuk harga daging dan telur ayam masing-masing naik 5,79 persen dan 1,37 persen menjadi Rp36.560 dan Rp30.240 per kg. Sementara harga daging sapi murni juga naik Rp100 menjadi Rp133.250 per kg.
Harga gula pasir juga menunjukkan kenaikan sebesar Rp310, sehingga harga menjadi Rp14.650 per kg. Untuk minyak goreng curah secara rata-rata nasional berada di angka Rp14.370 per liter atau naik Rp460 per hari Senin (5/9). (J03)