JAKARTA (Waspada): Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Setjen DPR RI Indra Pahlevi menegaskan TVR Parlemen kini telah menjadi salah satu referensi utama dalam penyampaian informasi mengenai kinerja DPR kepada masyarakat Indonesia. Berdasarkan data statistik penayangan, jangkauan siaran TVR Parlemen telah meluas ke hampir seluruh wilayah Indonesia.
“Hari ini kita sudah bisa mengklaim TVR Parlemen sebagai referensi Indonesia. Dengan data statistik yang ada, viewers kita, tentu dibantu media eksterna, siaran kita sudah bisa ditonton hampir seluruh Indonesia,” ujar Indra Pahlevi dalam acara loka karya TVR Parlemen di Bali – Denpasar, Kamis (12/6/2025).
Indra menjelaskan, kehadiran media sosial (medsos), terutama YouTube, turut memperluas akses informasi kepada masyarakat. “Media hari ini tidak hanya media terrestrial atau konvensional, tapi juga melalui medsos, terutama YouTube.
Indra juga menekankan, keberadaan TVR Parlemen sudah mulai dikenal masyarakat luas. Tantangan ke depan bukan lagi sekadar memperkenalkan TVR Parlemen, tetapi lebih pada bagaimana menyampaikan informasi mengenai kinerja DPR secara efektif dan transparan kepada publik.
“Tugas utama kita bukan hanya mengenalkan TVRnya, tapi bagaimana menyampaikan informasi kinerja DPR kepada masyarakat melalui media yang kita kelola,” tegasnya.
Indra mengakui perlunya kolaborasi dengan TV dan radio lokal di Indonesia, termasuk di Bali, guna memperkuat penyebaran informasi. Sinergi ini diharapkan dapat terwujud melalui format kerja sama yang jelas dan didukung oleh political will dari seluruh unsur di DPR.
“Mudah-mudahan ini segera bisa kita implementasikan. Yang penting ada political will dulu dari bapak dan ibu Anggota DPR, ya nanti kita coba akan dorong untuk melakukan itu,” jelasnya.
Lokakarya ini sebagai bagian dari upaya memperkuat sinergi antara TVR Parlemen dan media lokal. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami proses legislasi dan peran DPR RI secara utuh. Sinergi ini juga bertujuan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta kualitas informasi yang diterima publik, sehingga partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi nasional dapat semakin meningkat. (j05)