JAKARTA (Waspada.id): Jaringan Pergerakan Masyarakat Bawah (Jaga Marwah), kembali menggelar aksi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (13/10).
Mereka menuntut KPK menghadirkan Gubsu Bobby Nasution dan Ketua DPRD Sumut Erni Ariyanti Sitorus, dalam sidang kasus Topan Ginting.
Aksi hari itu dipimpin Ketua Umum Jaga Marwah Edison Tamba. Dalam orasinya, dia menuding KPK mulai kehilangan ‘taring’ dan keberanian dalam menegakkan hukum. Dia menilai, lembaga tersebut terkesan melindungi pihak-pihak tertentu yang seharusnya ikut dimintai keterangan.
Disampaikan Edison Tamba, Ketua KPK harusnya menghadirkan Bobby Nasution selaku pimpinan eksekutif dan Erni Sitorus, selaku pimpinan legislatif dalam hal pergeseran anggaran. Karena, persoalan pergeseran anggaran tersebut sudah diakui Topan Ginting, di persidangan.
“Kalau Ketua KPK tidak mampu mengadirkan Bobby dan Erni, lebiih baik mundur dari jabatan. Jangan jadikan KPK alat kekuasaan,” katanya, di hadapan puluhan massa.
Jaga Marwah menilai, kehadiran Bobby dan Erni sangat penting untuk membuka tabir keterlibatan aktor lain dalam kasus dugaan korupsi yang menyeret Topan Ginting. Mereka menegaskan bahwa keadilan tidak boleh berhenti pada satu nama saja.
Dalam aksinya, Jaga Marwah membawa berbagai spanduk bertuliskan “Usut Tuntas Kasus Topan Ginting”, “Jangan Lindungi Siapapun”, hingga “KPK Jangan Main Aman”.
Aksi berjalan tertib namun sarat tekanan politik dan moral terhadap pimpinan KPK. Edison Tamba menutup orasinya dengan ultimatum keras. “Kami akan terus turun ke jalan. Jika KPK tidak berani buka semua yang terlibat, Jaga Marwah tidak akan diam.” kata Edison Tamba.(id96)