Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Jelang Pertemuan Airlangga – Puan Jadi Sorotan

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Rencana Pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang disebutkan bakal digelar Sabtu (8/10) pagi, di Monumen Nasional (Monas).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto merupakan ajang silaturahmi dan bukan dalam rangka menjalin koalisi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Jelang Pertemuan Airlangga - Puan Jadi Sorotan

IKLAN

“Saya melihat sulit kalau disebut PDIP merapat ke KIB,” tegas Ujang, dalam relis yang diterima di Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Menurutnya, safari politik Puan merupakan pelaksanaan dari amanat Rakernas II PDIP pada beberapa waktu lalu.

“Ini amanat dari Rakernas PDIP bulan Juni lalu yang memerintahkan Mbak Puan untuk menjalin silaturahmi dengan ketua umum partai lain,” ujarnya.

Menurut Ujang, PDIP dan KIB punya jalan masing-masing yang membuat keduanya sulit dipertemukan dalam satu wadah koalisi.

“PDIP punya gengsi sendiri dan KIB punya kekuatan sendiri. Ini dua partai yang sepertinya akan jalan masing-masing di pemilihan presiden (pilpresl nanti. PDIP punya calon presiden ( capres) sendiri, KIB nanti punya capres dan cawapres sendiri,” jelasnya.

Ujang menilai pertemuan itu hanya sebagai bentuk silaturahmi dan komunikasi antar elite politik.

Terlebih, Puan mendapat amanat untuk menjalin komunikasi dengan partai lain.

“Saya meyakini bahwa PDIP dan KIB agak sulit berkoalisi, karena masing-masing beda kepentingan. Masing-masing juga punya capres sendiri. Artinya, meski nanti bertanding masing-masing, tapi yang namanya politik perlu berkomunikasi,” tambahnya.

Dikatakan, safari politik Puan pun nantinya juga bakal menemui ketum partai lain seperti Zulkifli Hasan (PAN) dan Muhamad Mardiono (PPP)

“Tentu juga harus bertemu dengan Pak Zulhas, Pak Mardiono. Tentu dengan partai-partai lain,” pungkasnya.

   Hubungan Baik

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai kedua sosok ini dikenal memiliki hubungan yang baik, sebagai politisi maupun ketika berada dalam pemerintahan.

“Mbak Puan dan Pak Airlangga, merupakan dua sosok yang memiliki track record yang bagus dan menonjol di antara para pimpinan parpol di Indonesia saat ini,“ katanya.

Pertama, keduanya sama-sama pernah punya pengalaman dalam mengelola Pemerintahan sebagai Menteri Koordinator.

Mbak Puan pernah menjadi Menteri di periode pertama Pemerintahan Presiden Jokowi. Sedangkan Airlangga sampai saat ini masih menjadi Menteri koordinator bidang perekonomian Pemerintahan Presiden Jokowi.

Nyarwi melihat, pertemuan kedua tokoh ini bahkan sangat memungkinkan untuk menarik gerbong koalisi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dipimpin Golkar untuk menjalin blok koalisi politik yang lebih besar dengan PDIP.

Kondisi ini memungkinkan karena kedua partai yang ada dalam koalisi tersebut, PAN dan PPP juga memiliki pengalaman bersama sebagai partai pendukung Pemerintahan Jokowi saat ini.

PDIP dan Golkar merupakan partai yang sama – sama dikenal sebagai partai nasionalis yang selalu lekat dengan narasi – narasi besar untuk memperkokoh semangat gotong royong, memperkokoh ikatan kebangsaan dan melanjutkan agenda-agenda pembangunan.

“Kedua partai ini pada dasarnya banyak memiliki kesamaan. Kalau melihat hal ini, maka peluang koalisi Mbak Puan dan Pak Airlangga sebenarnya hanya tinggal menunggu waktu saja,” tandas Nyarwi. (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE