Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Jokowi: Capaian Pembangunan Infrastruktur Menekan Biaya Logistik Sebesar 10 Persen

Jokowi: Capaian Pembangunan Infrastruktur  Menekan Biaya Logistik Sebesar 10 Persen
Presiden Joko Widodo/ist
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, capaian infrastruktur yang telah dibangunnya selama dua periode memimpin telah menekan biaya logistik sebesar 10 persen, dari semula 24 persen menjadi 14 persen

“Alhamdulillah, selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesiasentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar,” kata Jokowi saat menyampaikan pidato terakhir masa jabatannya dalam sidang tahunan MPR 2024 di Gedung Nusantara, Kompleks DPR RI, Jumat (16/8/2024).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Jokowi: Capaian Pembangunan Infrastruktur Menekan Biaya Logistik Sebesar 10 Persen

IKLAN

Menurutnya, ada banyak infrastruktur yang dibangun sepanjang kepemimpinannya untuk diantaranya memperlancar mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat. Fasilitas infrastruktur itu mulai dari jalan desa, jalan tol, hingga jaringan irigasi.

Jokowi mengataka, hingga saat ini pemerintah telah membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru

“Dengan pembangunan itu, kita berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen di tahun 2023,” urai dia.

Jokowi menuturkan, dengan pembangunan yang berpengaruh cukup signifikan dalam menekan biaya logistik, dia menyebut bisa mendorong meningkatnya daya saing Indonesia terhadap negara-negara lainnya di dunia

“Kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024. Kita mampu memperkuat persatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan,” kata dia

Selain itu, lanjutnya, ketangguhan Indonesia sebagai sebuah bangsa juga terbukti dari daya tahan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Juga dalam menghadapi perubahan iklim, serta dalam menghadapi geopolitik dunia yang semakin memanas.

Jokowi juga menyampaikan, bagwa Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun terakhir. Indonesia juga mampu pulih lebih cepat dalam perekonomian di tengah kondisi ketidakpastian global saat ini.

“Patut kita syukuri, Alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga di atas 5 persen, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat,” tegas Jokowi.

Bahkan, wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku juga mampu tumbuh di atas 6 persen dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20 persen. Inflasi pun terkendali di kisaran 2-3 persen saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200 persen.

“Angka kemiskinan ekstrem juga mampu kita turunkan dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024. Angka stunting mampu kita kurangi dari sebelumnya 37,2 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023,” rinci Jokowi.

Tingkat pengangguran juga mampu ditekan dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen di tahun 2024. Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat.

Hal ini terlihat dari Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun yang telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kemudian, dari Rp113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh Indonesia.

Sebanyak Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun juga telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.

Sebesar Rp60,3 triliun anggaran untuk Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia

“Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas. Pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama,” jelas Jokowi. (J03)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE