JAKARTA (Waspada): Presiden Joko Widodo (Jokowi) terasa pulang kampung saat meresmikan acara pameran Indonesian Furniture Industry And Handicraft Association (IFFINA) Tahun 2023, di Ice BSD, Tangerang, Banten, Kamis, (14/9/2023).
Dalam acara tersebut Presiden sempat berseloroh bahwa ia selalu bersemangat menghadiri acara yang menyangkut furnitur.
“Saya itu kalau di undang untuk acara acara yang berkaitan dengan furnitur itu paling semangat,” kata Jokowi.
Saking semangatnya Presiden mengaku sampai tidak pulang ke Istana Bogor pada Rabu malam kemarin dan menginap di Istana di Jakarta.
Presiden mengatakan bahwa menghadiri acara pameran furnitur serasa pulang ke kampung halaman di Solo, Jawa Tengah.
Untuk diketahui, sebelum terjun ke dunia politik dan menduduki beberapa jabatan, Jokowi merupakan pengusaha mebel di kampung halamannya.
Kecewa
Namun Presuden kecewa, sebab produk mebel indonesia berada di peringkat Ke-17, dibawah Vietnam (peringkat ke-2) dan Malaysia (peringkat ke-12).
“Industri mebel kita ini rangking 17, di bawah Vietnam yang rangking ke 2 dan di bawah Malaysia di rangking 12. Padahal sumber daya bahan baku maupun SDM kita sangat siap,” kata ujar Jokowi.
Dirinya merasa heran, pada hal di era 90-an industri mebel Indonesia selalu merajai setiap acara pameran furnitur tingkat internasional.
Presiden menduga turunnya peringkat industri mebel Indonesia karena adanya keengganan untuk menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri.
“Ada sesuatu yang harus memang kita benarkan,” ungkapnya.
Presiden yakin industri mebel Indonesia akan berjaya lagi, apabila pelaku di dalam negeri menjalin kerjasama dengan negara luar baik itu Amerika Serikat, China maupun negara negara Eropa.
Banjiri Pasar Lokal
Dalam kesempatan tersebut, membatasi impor produk mebel dengan menggenjot produk mebel berkualitas Indonesia membanjiri pasar lokal.
“Pemerintah terus mendorong agar pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel dari luar, caranya dengan optimalkan pasar lokal ,” kata Jokowi.
Pasalnya, kata Presiden, pasar Indonesia untuk produk mebel sangat besar sekali. Bahkan belanja pemerintah saja untuk produk mebel mencapai Rp17 triliun.
“Sayangnya, keperluan mebel kita banyak di isi oleh furnitur impor. Oleh sebab itu, segera masukan semua produksi mebel kita ke katalog agar memudahkan pemasaran,” imbuh Jokowi. (J03)













