JAKARTA, ( Waspada.id); Penasihat Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Al Washliyah (PP IPA) dan juga mantan Sekretaris Jenderal PP IPA, Halimatur Ruhiyah, mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak terprovokasi oleh akun-akun tidak jelas yang memanfaatkan musibah banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bahan serangan politik. Ia menegaskan bahwa bencana kemanusiaan seperti ini seharusnya menjadi momentum solidaritas nasional, bukan ruang untuk memperkeruh suasana.
“Saat ini ribuan warga di Sumatera sedang berjuang menyelamatkan keluarga, rumah, dan kehidupan mereka. Yang dibutuhkan adalah bantuan nyata dan empati bersama, bukan narasi provokatif dari akun-akun anonim,” ujar Halimatur dalam pernyataan resmi nya, Jumat (28/11/2025).
Halimatur juga menyoroti berkembangnya narasi yang mengaitkan bencana ini dengan masa jabatan Zulkifli Hasan ketika menjadi Menteri Kehutanan di era Presiden SBY, dan menilai hal tersebut tidak relevan dengan situasi yang terjadi hari ini.
“Mengaitkan musibah ini dengan jabatan seseorang bertahun-tahun yang lalu justru mengalihkan fokus dari kebutuhan mendesak masyarakat Sumatera. Itu tidak relevan untuk dibahas di tengah kondisi darurat seperti sekarang,” tegasnya.
Ia menilai bahwa informasi yang tidak terverifikasi berpotensi menghambat koordinasi bantuan, memecah perhatian publik, dan memunculkan polarisasi baru di ruang digital.
“Kita harus lebih berhati-hati dalam menyikapi informasi. Jangan mudah percaya pada akun gelap atau konten yang sengaja dibuat untuk memancing emosi. Saat ini fokus kita adalah memastikan bantuan benar-benar sampai kepada para korban dan proses pemulihan berjalan lancar. Sumatera sedang berduka, solidaritas dan empati jauh lebih dibutuhkan daripada perdebatan politik yang tidak ada manfaatnya.”(id12)
