Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Kapolda DI Yogyakarta Gagas Polmas Kawasan Pendidikan

Kapolda DI Yogyakarta Gagas Polmas Kawasan Pendidikan
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan pada acara Jagongan bersama komunitas mahasiswa yang tergabung dalam Forum UGM Peduli, di Yogyakarta, Jumat (28/6/2024). Waspada/Istimewa
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada) : Ketua Rumah Keamanan Nasional (Kamnas) Maksum Zubair mengapresiasi Kapolda Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) Irjen Pol Suwondo Nainggolan menggagas Polmas Kawasan Pendidikan yang dilatar belakangi minimnya pemahaman dan sosialisasi tentang Polisi Masyarakat (Polmas).

“Kegiatan Polmas menciptakan masyarakat berbudaya, masyarakat tertib hukum dan masyarakat yang menyadari tugas dan kewajibannya dalam masyarakat sekitarnya,” ungkap Maksum Zubair tang akrab disapa Cak Maksum di Jakarta, Minggu (30/6/2024).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kapolda DI Yogyakarta Gagas Polmas Kawasan Pendidikan

IKLAN

Menurut Cak Maksum, kegiatan Polmas Kawasan Pendidikan yang diagungkan Kapolda DIY akan memperkuat dan membentuk karakter diri mahasiswa sebagai insan yang punya tata krama, sopan santun, gotong royong dan cinta tanah air.

“Komunitas atau kelompok masyarakat yang Pemolisian Masyarakat tumbuh dan terasa manfaatnya seperti Banser dan Pecalang di Bali,” kata Cak Maksum.

Menurut Cak Maksum, pilihan Polmas Kawasan Pendidikan menjadi lebih tepat dan mengena sasaran. Karena dari kampus dan sekolah yang identik dengan intelektualitas.

“Harapannya, mahasiswa menjadi garda terdepan dan lebih dapat memajukan Polmas Kawasan Pendidikan dengan intelektual dan semua disiplin ilmu menjadi tepat sasaran,” jelas Cak Maksum.

Di sisi lain lanjutnya, gagasan Polmas diharapkan semakin menyeruak di ruang digital, sehingga bisa mengedukasi dunia maya.

“Betapapaun masa depan kesejahteraan digital bergantung pada generasi digital itu sendiri. Maka kampus bisa menjadi pilar ideal untuk mengembangkan Polmas digital. Sebab ruang maya medsos misalnya, sebagai ruang publik, merupakan ruang bertemunya berbagai strata dan kelas masyarakat yang bisa menciptakan mis-informasi dan disinformasi,” ucapnya.

Sebelumnya, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan melakukan terobosan dengan gagasan langkah Pemolisian Kekinian ‘Polmas Kawasan Pendidikan’ disambut positif komunitas mahasiswa yang tergabung dalam Forum Universitas Gajah Mada (UGM) Peduli.

Forum UGM Peduli menjadi pelopor kegiatan Polmas Kawasan Pendidikan ke depan diharapkan dapat memberi motivasi, solusi dan saling menasehati untuk mencari pemecahan masalah di tengah masyarakat.

Tentunya kegiatan saling asah dan asuh ini dapat ditularkan ke berbagai kampus mulai dari Jogja dan berkembang di kota lain seluruh Indonesia.

Kegiatan positif yang ditumbuhkan oleh generasi mahasiswa UGM Peduli, diawali dengan bakti sosial di area Kampus mulai bersih danau, jagongan, pelepasan ikan secara simbolis di Danau Wisdom Park Kampus UGM.

“Konsep dari Polmas Kawasan pendidikan, bukan untuk menjadikan Polri, namun masyarakat mampu menjadi polisi untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya,” kata Kapolda DIY Suwondo Nainggolan pada acara Jagongan Forum UGM Peduli di Kampus UGM Yogyakarta, Jumat (28/6/2024).

Langkah Polmas Kawasan Pendidikan, melakukan pencegahan agar tidak sampai terjadi konflik yang lebih luas sekaligus mencari solusinya. Polisi membangun budaya tertib merupakan edukasi. Konteks ini nguwongke manusia sebagai manusia sehingga terwujud rasa aman dan damai.

“Di sini kehadiran polisi menegakan hukum untuk menyelesaikan konflik secara beradab,” ujar Suwondo Nainggolan.

Penerapan Polmas Kawasan Pendidikan di lingkungan kampus kampus guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan merupakan ide dan gagasan yang patut ditiru dan diterapkan di semua lingkungan pendidikan.

“Ide ini sebagai langkah pemolisian yang kekinian,” ungkap Kepala Sespim Lemdiklat Polri, Prof. DR. Irjen Pol Chryshnanda Dwilaksana MSi yang awal dan getol menulis tentang Pemolisian dan Policing.

Menurutnya, Community Policing bisa dikembangkan berbagai model salah satunya smart policing yaitu harmoninya konvensional, electronic policing.

“Sejalan dengan ini tentunya lembaga pendidikan sebagai dasar untuk membagikan atau mentransformasikan pengetahuan dan membangun literasi untuk mencerahkan peserta pendidik,” terang Chrysnanda Dwilaksana.(j01)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE