Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Kebakaran Di Museum Nasional, Komisi X DPR Pertanyakan Komitmen Penerapan SOP Proteksi

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Komisi X DPR RI mempertanyakan penerapan Standard Operational Procedure (SOP) proteksi terhadap pengamanan gedung di Museum Nasional.

Seharusnya, jika diterapkan secara lugas dan tegas, kebakaran yang melahap Museum Nasional itu tidak akan terjadi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kebakaran Di Museum Nasional, Komisi X DPR Pertanyakan Komitmen Penerapan SOP Proteksi

IKLAN

Diketahui, terjadi peristiwa kebakaran yang terjadi pada Museum Nasional (Museum Gajah) pada Sabtu (16/9/2023) malam.

Atas hal itu, dirinya menegaskan perlu ada evaluasi secara komprehensif agar peristiwa celaka tersebut tidak terulang kembali.

“Di museum itu sedang renovasi gedung tertentu. Ini yang menjadi pertanyaan kami, bagaimana penerapan SOP ketika renovasi, lalu bagaimana pengawasan terhadap pelaksanaan kontraktornya. Museum ini kan memiliki barang barang yang semuanya adalah barang barang intangible” ucap Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi di Jakarta, Minggu (17/9/2023).

Lebih lanjut, dirinya juga mempertanyakan pengelolaan museum secara menyeluruh yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek.

Diketahui, ada lima museum di DKI Jakarta termasuk di antaranya adalah Museum Nasional.

Selain itu, Museum Nasional diprioritaskan menjadi model percontohan pengelolaan berbasis badan layanan umum (BLU). Di mana, menurut laporan ‘Evaluasi 9 Program Prioritas Kemendikbudristek Tahun 2022’ oleh Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek, BLU Museum Nasional membuat sejumlah kerjasama dengan pihak swasta, termasuk Korea Selatan, Polandia, dan Qatar. Per November 2022, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada BLU Museum Nasional sebesar Rp4,18 miliar.

Dede menghargai langkah Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim yang cepat menanggapi peristiwa kebakaran tersebut dengan mengutamakan penyelamatan arterfak.

Akan tetapi, tindakan tersebut hanya bisa diandalkan saat kondisi darurat saja, bukan merupakan solusi jangka panjang.

“Prinsipnya, apa yang disampaikan pak menteri terkait selamatkan artefak itu benar. Namun, itu sifatnya darurat saja. Yang kami pertanyakan, ada anggaran puluhan miliar untuk membina museum, lalu hasilnya kenapa seperti apa itu? Ini yang jadi pemikiran kami,” ungkap Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi.

Mewakili Komisi X DPR, Dede mengatakan akan mengagendakan pertemuan dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan stakeholder terkait guna memperoleh informasi secara menyeluruh terkait peristiwa kebakaran tersebut.

“Segera kita akan coba jadwalkan untuk memanggil pihak Kementerianuntuk mendapatkan update dan langkah langkah yang harus dilakukan (terkait kebakaran museum ini),” tutup Politisi Fraksi Partai Demokrat itu. (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE