Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Kementerian UMKM Jaga Sinergi Aplikator, Ojol Dan Pengusaha UMKM

Kementerian UMKM Jaga Sinergi Aplikator, Ojol Dan Pengusaha UMKM
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkepentingan menjaga sinergi aplikator, ojek online (ojol) dan pengusaha UMKM dalam stabilitas dan kondusivitas industri transportasi. Sebab hubungan antara aplikator dengan pengemudi ojol serta merchant UMKM di dalamnya termasuk kepentingan yang akan dijaga.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyebut dalam ekosistem digital, pengusaha UMKM seperti penjual makanan, minuman, dan toko kelontong sangat bergantung pada layanan pengantaran dari ojol.

Karena itu, ia menegaskan komitmen menciptakan ekosistem kemitraan yang kondusif antara pengemudi ojol, aplikator, dan merchant UMKM.

“Ekosistem digital kita jangan sampai terganggu hanya karena polemik tarif,” kata Maman dikutip dari siaran pers, Kamis (22/5/2025), setelah pihaknya beraudiensi dengan manajemen Maxim di Jakarta kemarin.

Dia menegaskan, ingin agar semua pihak saling memahami karena aplikator dan pengemudi ojol saling membutuhkan. Tanpa salah satu di antara itu, roda ekonomi digital tak akan berputar.

Menurut Maman, fleksibilitas kemitraan di industri ojol ini menjadi solusi terbaik yang ada. Karena dinilai berpihak pada keberlangsungan usaha, kesejahteraan mitra pengemudi, dan pertumbuhan UMKM di ruang digital.

Terkait dengan demonstrasi transportasi online yang terjadi, salah satunya terkait tuntutan tarif potongan 10 persen, Maman mengajak semua pihak untuk tidak berpolemik.

“Tidak perlu berpolemik. Kalau ada yang kurang berkenan dengan skema tarif di satu aplikator, bisa beralih ke pilihan lain yang lebih sesuai. prinsipnya fleksibilitas untuk semua,” imbuhnya.

Ia menyebut tiap aplikator memiliki kebijakan tarif bagi hasil yang berbeda, dan fleksibilitas ini harus dijaga. Contoh, mitra ojek online yang menginginkan potongan tarif 10 hingga 13 persen dapat memilih aplikasi seperti Maxim atau inDrive.

                                                                                    Koperasi Kemitraan 

Saat ini, lanjut Maman, Kementerian UMKM sedang mengusulkan pembentukan koperasi kemitraan bagi mitra ojek online di tiap aplikator.

Koperasi ini diharapkan menjadi wadah penguatan ekonomi kolektif mitra ojek online. Karena akan berperan dalam pengadaan atribut kerja seperti jaket dan helm serta layanan simpan pinjam atau usaha lainnya.

“Dari koperasi ini, kita bisa mendorong semangat usaha dari anggota untuk anggota. Hal ini juga sejalan dengan gagasan Koperasi Merah Putih yang sedang Pemerintah galakkan,” pungkasnya. (J03)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE