Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Ketua BKSP DPD RI: Saat Ini Dunia Hadapi Tiga Krisis Lingkungan Hidup

Ketua BKSP DPD RI: Saat Ini Dunia Hadapi Tiga Krisis Lingkungan Hidup
Rapat kerja BKSP DPD RI dengan GIZ dan Bappenas dalam rangka mengadakan kerja sama untuk menghadapi perubahan iklim, Rabu (17/1/2024), di Jakarta. (ist)
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI Darmansyah Husein menyampaikan saat ini dunia sedang menghadapi tiga krisis lingkungan hidup yang luar biasa yaitu perubahan iklim (climate change), serta ancaman hilangnya keanekaragaman hayati (biodiversity loss) dan meningkatnya polusi dan limbah (pollution and waste).

Menurutnya, ketiga krisis ini saling terkait dan semakin diperparah dengan peningkatan suhu bumi sebesar 1,5 derajat celcius pada tahun 2030 yang akan datang.

“Maka untuk mengantisipasi krisis iklim yang terjadi, perlu adanya kerja sama untuk menuntaskan isu mitigasi, adaptasi dan pembiayaan perubahan iklim di berbagai daerah di Indonesia, termasuk peluang-peluang kerja sama teknis, penelitian dan pengembangan, kebijakan, dan edukasi untuk daerah dan masyarakat di daerah, ujar Darmansyah Husein pada rapat kerja dengan Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH Country Office of Indonesia dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam rangka mengadakan kerja sama untuk menghadapi perubahan iklim, Rabu (17/1/2024), di Jakarta.

Menaggapi pernyataan BKSP DPD, Direktur GIZ Office Indonesia, Martin Hansen menyatakan GIZ juga memiliki fokus terhadap tranformasi energi, proteksi hutan, pengurangan karbon pada sektor industri, dan ekonomi hijau.

“GIZ bersedia memfasilitasi kerja sama dengan berbagai negara termasuk Indonesia, dan Bappenas telah menjadi salah satu partner kerja kami dalam mengerjakan proyek-proyek di Indonesia”, tegasnya.

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas, Scenaider Clasein mengungkapkan Bappenas akan bersedia mengkoordinasi pendanaan yang dibutuhkan oleh provinsi-provinsi di Indonesia dengan GIZ.

“Jika pemerintah daerah tertarik dengan pendanaan yang berasal dari GIZ maupun negara lain, maka harus diusulkan terlebih dahulu kepada Bappenas. ” ujarnya.

Senator Lily Amelia mengungkapkan perlunya pengelolaan sampah dan transportasi daerah wisata unggulan terhadap daerah-daerah di Indonesia, termasuk wilayah Toraja yang memiliki keunggulan di sektor pariwisata.

“Saya kira perlu adanya kerja sama antara pemerintah Sulawesi Selatan dan Jerman untuk menciptakan Toraja yang bersih. Dengan adanya pengelolaan sampah dan transportasi daerah wisata unggulan yang baik di Toraja, peningkatan pengunjung di sana akan dapat tercapai.” katanya. (j05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE