JAKARTA (Waspada): Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memiliki peluang besar untuk dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di pemiliham presiden (Pilpres) 2024.
Peluang besar ini diungkap Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga yang juga wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatra Utara III ini.
Adapun alasannya memurut anggota Komisi VII DPR RI ini sosok Khofifah memilih basis yang jelas di Jawa Timur dan kinerja Khofifah yang baik sebagai gubernur.
“Kalau lihat peluang besar ya termasuk juga dong karena Bu Khofifah Gubernur Jatim ya
Kinerja yang baik sebagai gubernur dan punya basis massa yang jelas, tentu peluang Khofifah dipasangkan dengan Airlangga untuk Pilpers 2024 sangat besar ,” kata Lamhot Sinaga dalam keterang tertulisnya yang diterima Waspada, Rabu (14/9/2022) di Jakarta.
Tak hanya itu, sebut Lamhot Sinaga, jika dilihat dari perspektif gender, Khofifah menjadi perempuan pertama yang digadang-gadang bakal maju di Pilpres 2024 sebagai calon wakil presiden.
“Bu Khofifah punya banyak kelebihanlah, satu perspektif gender, kedua dia kepala daerah bekerja baik, lalu kemudian dia tokoh di muslimat NU. Saya kira sangat banyaklah kelebihan Bu Khofifah untuk dipasangankan sama Pak Airlangga,, sebagai pasangan capres – cawapres pada Pilpers 2024 mendatang,” papar Lamhot Sinaga.
Terkait apakah pasangan Airlangga dan Khofifah dapat melawan Puan Maharani yang juga digadang-gadang akan maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024. Secara diplomatis Lamhot Sinaga menyebut, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pasti sudah mempersiapkan dengan matang pasangan caprea – cawapres yang akan diusung, sehingga siapapun lawannya di Pilpres nanti pasanngan yang diusung KIB diyakini mampu menang.
Kalau kemudian nanti Airlangga dipasangkan dengan Khofifah, menurut Lamhot Sinaga pihaknya, (KIB),
tentu sudah menghitung dari segala aspek.
“Baik itu aspek elektoral? ketokohannya dan track recordnya. Jadi nanti kita lihat dulu. Yang jelas kalau Bu Khofifah bagus lah banyak kelebihannya untuk menjadi seorang cawapres yang dipasangkan dengan Pak Airlangga,” tandasnya.
Kendati demikian, pihaknya tidak mau berandai-andai siapa yang akan dipasangkan dengan Airlangga. Sebab, hingga kini di dalam internal KIB belum ada pembahasan capres dan cawapres yang akan diusung pada pemilu 2024.
Sebelumnya, Peneliti Utama BRIN, Prof R Siti Zuhro menyarankan, KIB mengusung Airlangga-Khofifah dalam kontestasi Pemilu 2024. Hal ini guna mencari lawan sepadan dengan Capres dari PDIP Puan Maharani.
Siti mengatakan, bila Golkar sudah mantap mengusung Airlangga sebagai capres, maka saat ini tinggal menyempurnakan kemenangan KIB dengan mengambil cawapres yang membumi.
“Mengingat kompetisi di Pemilu 2024 akan sangat ketat dan jumlah perempuan Indonesia sangat signifikan tahun 2024, maka mencapreskan Bu Khofifah Indar Parawansa cukup menguntungkan dan menjanjikan (promising),” kata Siti . (J05)