Laporan Haji: Muhammad Ishak
ARAB SAUDI (Waspada): Menjelang puncak haji, sejumlah persiapan dan langkah antisipasi dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 hijriyah/2023 masehi, salah satunya mendirikan pos-pos khusus di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, serta membentuk Petugas Satuan Operasional (Satops).
“Petugas ini dipilih secara khusus yang dinilai mempunyai fisik prima. Tugasnya nanti sebagai pelaksana operasional yang bertugas membantu dan mengkoordinasikan pengendalian pergerakan jamaah dan petugas haji Indonesia,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Ar Rasyid, Senin (12/6).
Dia menjelaskan, sasaran dan tujuan dari dibentuknya Satops Armuzna ini untuk melayani seluruh jemaah saat kegiatan wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, saat thawaf ifadhah serta saat rangkaian haji lainnya ketika pelaksanaan puncak haji.
Harus menyebutkan, pos-pos khusus tersebut akan didirikan di tiga wilayah yakni Arafah, Muzdalifah dan Mina. Nantinya akan ditempatkan petugas Satops yang telah dipilih dari Daker Bandara, Madinah, dan Makkah. “Setiap wilayah akan ada 11 pos dan jika dijumlahkan dari tiga wilayah totalnya 33 pos. Penjagaan setiap pos akan berlangsung 24 jam,” terang Harun.
Petugas Daker Bandara akan ditempatkan di Satgas Arafah. Petugas di Daker Makkah ditempatkan di Muzdalifah dan petugas yang selama ini bertugas di Daker Madinah akan ditempatkan di Mina.
“Petugas yang ditempatkan di posko memberi prioritas khusus kepada jamaah lansia, sehingga diharapkan tidak ada jemaah Indonesia yang kesasar sampai ke tenda jamaah dari negara lain,” urai Harun, seraya menyebutkan, jemaah diharapkan menanyakan ke petugas di saat ragu jalan kembali ke tenda.
Perlu diketahui, bahwa tenda-tenda dari negara lain jaraknya berdekatan dengan tenda Indonesia. Bahkan ada tenda dari Indonesia yang penempatannya agak jauh yakni sering disebut Mina Jadid. “Bentuk, ukuran dan warna tenda sama-sama seluruhnya. Jadi jemaah perlu menandai nomor maktab,” timpa Harun.
Sebagai catatan bersama, lanjutnya, bahwa jarak antara Mina Jadid dengan tempat melempar jumrah mencapai tujuh kilometer. “Nah, jarak tersebut harus ditempuh dengan jalan kaki, sehingga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan keamanan bagi jamaah, terutama jemaah lansia,” pungkasnya.
Terkait dibukanya pos-pos di tiga wilayah tersebut juga telah disampaikan dalam Sosialisasi Petugas PPIH Arab Saudi Daker Madinah, Minggu (11/6). Dalam kesempatan itu hadir Kepala Daker Madinah, Zaenul Muttaqin, Sekretaris Daker Madinah, Abdillah, Pembimbing Ibadah (Bimbad) KH Wazir Ali, dan para kepala seksi (kasi) dalam wilayah kerja Daker Madinah.
Sebagai informasi bahwa puncak haji akan dimulai, 8 Dzulhijjah 1444 hijriyah atau 26 Juni. Saat itu, jamaah haji akan diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah. Pada tanggal 9 Dzulhijjah atau 27 Juni, jamaah akan melaksanakan wukuf di Arafah. Pada tanggal 10 Dzulhijjah atau 28 Juni, jemaah sudah bertolak untuk mabit di Mina. (b11)