Nusantara

Lepas Jalan Sehat Lintas Agama, Menag: Toleransi Jadi Praktik Nyata Kehidupan

Lepas Jalan Sehat Lintas Agama, Menag: Toleransi Jadi Praktik Nyata Kehidupan
Menag saat melepas peserta Jalan Sehat Lintas Agama yang menandai dimulainya rangkaian Perayaan Natal Kementerian Agama (Kemenag) 2025, Minggu (23/11).
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa cinta kasih dan harmoni merupakan nilai universal yang mampu menyatukan seluruh umat beragama. Ia menekankan bahwa toleransi bukan hanya konsep atau wacana, tetapi harus menjadi praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Penegasan tersebut disampaikan Menag saat melepas peserta Jalan Sehat Lintas Agama yang menandai dimulainya rangkaian Perayaan Natal Kementerian Agama (Kemenag) 2025, Minggu (23/11).

Jalan Sehat Lintas Agama yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama RI, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta ini resmi membuka rangkaian Perayaan Natal Kemenag Tahun 2025. Kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen itu digelar pukul 06.00–08.00 WIB dan diikuti ribuan peserta dari unsur Pimpinan Gereja Aras Nasional, Pejabat Eselon I–II Kemenag, Panitia Natal Nasional, Pimpinan PTKK Negeri dan Swasta serta Mahasiswa, organisasi keagamaan Kristen, perwakilan Pengurus dan Jemaat Gereja, guru dan murid SPKK, penyuluh agama, dan pegawai Kemenag.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Sebelum melepas peserta, Menag meluncurkan Logo Natal Kementerian Agama 2025 sebagai penanda dimulainya rangkaian kegiatan Natal yang untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh Kemenag.

Dalam sambutannya, Menag menegaskan bahwa Jalan Sehat Lintas Agama bukan sekadar kegiatan olahraga, tetapi gerakan kebangsaan untuk merawat kerukunan. “Kita berkumpul bukan hanya untuk berolahraga, tetapi untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan kita bahwa Indonesia dibangun di atas semangat saling menghargai dan hidup rukun dalam perbedaan,” ujar Menag.

Menag mengapresiasi dan menambahkan bahwa langkah bersama dalam kegiatan ini adalah simbol perjalanan hati untuk menyehatkan kehidupan berbangsa. “Kita berjalan bukan hanya untuk menjaga kesehatan tubuh, tetapi untuk menyehatkan kehidupan berbangsa. Kita melangkah bukan hanya untuk mencapai garis finis, tetapi untuk menguatkan jejak kerukunan di bumi Indonesia,” tegasnya.

Merujuk tema Natal Kemenag tahun 2025, “C-LIGHT: Christmas – Love in God, Harmony Together,” Menag menekankan bahwa cinta kasih dan harmoni adalah nilai universal yang mampu menyatukan semua umat beragama. Ia menegaskan bahwa toleransi harus menjadi praktik hidup.

“Toleransi bukan hanya wacana, tetapi komitmen yang kita rawat sebagai bangsa. Kita membutuhkan ruang di mana kita saling menyapa tanpa prasangka dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan,” ujarnya.

Menag berharap rangkaian kegiatan Perayaan Natal Kemenag tahun 2025 dapat memperkuat nilai cinta kemanusiaan, perjumpaan lintas iman, dan kerukunan umat beragama.

“Semoga kegiatan ini memperkokoh persaudaraan dan menghadirkan damai di tengah masyarakat. Indonesia yang rukun bukan hanya cita-cita, tetapi kenyataan yang setiap hari kita bangun bersama,” tutup Menag.

Kegiatan berlangsung meriah dengan penampilan grup musik Kolintang, Marching Band, Paduan Suara, dan Band ASN Bimas Kristen. Peserta datang dengan atribut khas Natal seperti kostum Santa Claus dan representasi tokoh Alkitab, menambah semarak suasana.

Sebagai bentuk dukungan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, panitia menyediakan konsumsi dari pelaku UMKM sehingga kegiatan ini memberikan dampak sosial sekaligus manfaat ekonomi bagi warga kecil.

Acara juga dilengkapi door prize, pemberian santunan bagi anak yatim dari berbagai panti asuhan lintas agama, serta fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis sebagai bentuk pelayanan sosial dan kepedulian terhadap masyarakat.

Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, dalam laporannya menjelaskan bahwa penyelenggaraan Jalan Sehat Lintas Agama ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada 16 November. Meski digelar beberapa hari setelahnya, nilai-nilai toleransi, penghargaan terhadap keberagaman, dan komitmen kebangsaan menjadi jiwa dari pelaksanaan kegiatan ini.

Lebih lanjut, Dirjen menjelaskan bahwa setelah pembukaan di Jakarta, rangkaian Natal Kemenag 2025 akan digelar di berbagai daerah, meliputi seminar, ibadah, peluncuran buku Ekoteologi, aksi sosial, hingga puncak perayaan Natal Kemenag pada 22 Desember 2025 di Jakarta.

“Rangkaian Natal tahun ini mengalir dari kota ke kota, dari umat ke umat, membawa pesan cinta, damai, dan persaudaraan sebagai kontribusi dalam memperkuat moderasi beragama dan kerukunan nasional,” tukasnya.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE