JAKARTA (Waspada): Seorang ibu rumah tangga bernama Noviyani penduduk Sei Padang, Kelurahan Durian, Kecamatan Bajenis, Tebingtinggi, Sumut menyampaikan permohonan advokasi kepada Anggota DPD RI Pdt. Penrad Siagian untuk membantu upaya pemulangan putranya, Zidan Dzil Ikram (18), yang kini berada di Kamboja setelah menjadi korban perdagangan orang.
Dalam suratnya, Noviyani menceritakan bahwa Zidan awalnya dijanjikan pekerjaan di sebuah kafe. Tanpa sepengetahuan keluarga, Zidan berangkat ke Kamboja pada Desember 2023 dengan membuat paspor sendiri dan meninggalkan bangku sekolah SMA tempat dia menimbah ilmu.
Setibanya di Kamboja ternyata Zidan dijadikan pekerja scam online. Tak tahan dengan kondisi itu, ia berpindah ke pekerjaan lain di sektor judi online, tetapi tetap merasa tidak nyaman. Hingga akhirnya, Zidan memutuskan untuk melarikan diri . Sayangnya, paspor Zidan ditahan pihak pengelola, sehingga tidak bisa mendapatkan bantuan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja.
Zidan pun terlunta-lunta selama dua bulan sebelum berusaha mencari perlindungan di KBRI, yang menyarankan untuk melapor ke hotline. Namun, tanpa paspor, KBRI kesulitan memberikan bantuan.
Menanggapi permohonan Noviyani, Pdt Penrad Siagian langsung berkoordinasi dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto Melalui perbincangan via telepon Penrad meminta Dubes memberikan perlindungan kepada Zidan yang menjadi korban perdagangan orang di Kamboja, dan terjebak dalam pekerjaan scam online dan judi online.
“Anak-anak dari Sumut, dugaan korban TPPO yang kerja di scam online dan judi online mohon dapat dilayani dengan baik sehingga mereka dapat perlindungan,” kata Penrad dalam percakapannya dengan Dubes Santo Darmosumarto , sebagaimana dikutip dari relis media DPD RI yang diterima Kamis (14/11/2024) di Jakarta.
Santo Darmosumarto menanggapi dengan memastikan bahwa setiap Warga Negara Indonesia (WNI) yang melapor akan dilayani dan diberikan perlindungan sesuai prosedur. Ia menyebutkan bahwa hingga tahun ini, ribuan WNI, terutama anak-anak muda, menjadi korban pekerjaan ilegal di sektor scam online di Kamboja.
Berdasarkan data Dubes, lanjut Santo, Sumatera Utara tercatat sebagai wilayah asal, tertinggi untuk kasus pekerja ilegal ini.
Dia pun berharap agar Pdt. Penrad Siagian turut membantu menyosialisasikan dikalangan anak-anak muda di Sumut agar memahami risiko bekerja di Kamboja, yang sebagian besar berujung pada scam online dan kondisi terlunta-lunta.
“Saya berharap Senator bisa membantu sosialisasi atau pendidikan agar anak-anak muda Sumut tidak kerja lagi di Kamboja. Karena pasti akan kerja di scam online dan terlunta-lunta,” harap Duber RI di Kamboja
Pdt. Penrad Siagian pun menyatakan komitmennya untuk terus berupaya memastikan bahwa Zidan dan korban lainnya bisa mendapatkan bantuan dan kepastian untuk kembali dengan selamat ke tanah air. (J05) .