Scroll Untuk Membaca

HeadlinesNusantara

Massa Aksi Jebol Pagar DPR, Ambon Dan Semarang Ricuh

Massa Jogja Lempari Poster Jokowi Dengan Telur Busuk

Massa Aksi Jebol Pagar DPR, Ambon Dan Semarang Ricuh
Lautan massa mulai memenuhi depan pagar DPR RI. Antara
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Sejumlah massa aksi menolak Revisi UU Pilkada mencopot jeruji pagar area Gedung DPR RI, Jakarta, pada Kamis (22/8) siang. Salah satu bagian pagar DPR pun jebol.

Aksi pencopotan jeruji tersebut dilakukan setelah sejumlah massa aksi berhasil memanjat pagar DPR. Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi sejumlah jeruji pagar telah berhasil dicopot dari pagar.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Massa Aksi Jebol Pagar DPR, Ambon Dan Semarang Ricuh

IKLAN

Di sisi lain juga terlihat beberapa massa aksi mencoba menggoyang pagar pembatas di area samping pintu utama DPR. Sementara itu dari dalam area DPR polisi mengimbau agar massa aksi turun dari pagar dan melanjutkan aksi secara damai.
Demonstrasi juga diwarnai dengan aksi pembakaran ban hingga banner. Lemparan botol juga masih terus dilakukan ke arah dalam DPR.

Sementara itu, Rapat Paripurna DPR RI batal mengesahkan RUU Pilkada menjadi Undang-Undang lantaran tidak memenuhi kuorum pada hari ini, Kamis (22/8). Hanya 89 anggota yang hadir ke Rapat Paripurna yang beragenda tunggal pengesahan RUU Pilkada itu.

Pembatalan ini dilakukan di tengah gelombang protes besar dari rakyat Indonesia. Demo besar di sejumlah kota serempak digelar hari ini.

Aparat kepolisian telah berjaga di depan Kompleks Parlemen di Jakarta. Demo besar yang terpusat di DPR ini mengusung agenda menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Jakarta, hari ini.

Demo ini juga menjadi bagian dari gerakan ‘peringatan darurat Indonesia’ yang viral di media sosial setelah manuver DPR mengabaikan putusan MK.

Ambon Ricuh

Demo penolakan RUU Pilkada di Gedung DPRD Maluku, Puncak Karpan, Ambon ricuh. Kericuhan terjadi saat permintaan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pattimura untuk bertemu anggota DPRD dari partai koalisi KIM plus, ditolak.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, mahasiswa sempat terlibat saling dorong dengan pegawai yang bertugas di Gedung DPRD Maluku. Mahasiswa memaksa menerobos masuk karena permintaan untuk berdiskusi dengan anggota DPRD dari koalisi gemuk KIM Plus terus diadang pegawai.

Pegawai beralasan tidak ada satupun anggota DPRD Maluku di kantor. Massa aksi pun mendobrak pintu masuk dan merusak hiasan Dirgahayu Provinsi Maluku yang terpasang di pintu utama gedung DPRD Maluku.

Mereka juga sempat melempari kaca gedung DPRD Maluku. Kericuhan mereda setelah aparat kepolisian Polresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease tiba di lokasi sekitar pukul 15.20 WIT. Polisi langsung berjaga di pintu masuk gedung DPRD Maluku.

“Kami memberikan ultimatum bahwa hari ini bukan akhir dari perjuangan namun ada perjuangan yang lebih besar untuk memboikot gedung DPRD Maluku,” kata Koordinasi Aksi Radi Samalehu saat berorasi di Gedung DPRD Maluku, Rabu (22/8).

Di Jogja Poster Jokowi Dilempar Telur

Massa aksi Jogja Memanggil melempar telur ke arah poster Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menggelar teatrikal di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung, Kamis (22/8) siang.

Massa Jogja Memanggil yang berjumlah ribuan orang dari kalangan mahasiswa, aktivis, PKL, akademisi, dan masih banyak lagi ini sebelumnya melakukan longmars dari Tempat Parkir Abu Bakar Ali (ABA), Suryatmajan, Kota Yogyakarta.

Sepanjang perjalanan melintasi kawasan Malioboro, mereka terus menyuarakan orasi menolak pengesahan RUU Pilkada dan mendukung Putusan MK soal persyaratan pencalonan.

Sekitar pukul 12.30 WIB, mereka tiba di depan Gedung Agung. Mereka lalu meluapkan sumpah serapah yang dialamatkan kepada Jokowi dan rezimnya.

“Rezim Jokowi telah memperkosa konstitusi dan demokrasi di negara ini,” pekik orator dari atas mobil komando.

“Ganyang, ganyang, ganyang Jokowi, ganyang Jokowi sekarang juga,” sahut massa.

Massa aksi saling sahut meneriakkan perlawanan atas Pemerintahan Jokowi, sampai akhirnya sebagian dari mereka menuju gerbang timur Gedung Agung. Lalu mereka melempari poster bergambar Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Bobby Nasution, dan Anwar Usman dengan beberapa butir telur sebelum menginjak-injaknya.
“Telur busuk ini untuk Jokowi!”

Sejumlah massa lalu meminta pagar Gedung Agung untuk dibuka, namun salah satu orator mengingatkan teklap yang telah disepakati bahwa aksi tak akan sampai masuk ke area Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Setelah beberapa kali orasi, massa kemudian melanjutkan langkah mereka menuju panggung utama aksi di Nol Kilometer.

Selanjutnya, giliran massa aksi lain yang tiba di depan Gedung Agung. Orator pun lalu mengenalkannya sebagai Istana Tikus.

Orator lalu mengajak peserta aksi untuk memanggil sang tikus agar keluar dari rumahnya. Mereka melakukannya sambil menunjuk ke arah istana.
“Tikus, tikus, ayo keluar,” kata orator yang ditirukan oleh peserta aksi.

Berdasarkan pantauan, aksi Jogja Memanggil yang menolak pengesahan RUU Pilkada dan mendukung putusan MK tentang pesyaratan pencalonan ini masih berlangsung hingga pukul 13.30 WIB. Massa aksi terus berdatangan menuju Titik Nol Kilometer.

Semarang

Aksi demonstrasi massa mahasiswa dan aktivis menolak revisi UU Pilkada di Semarang, Jawa Tengah, memanas, Kamis (22/8) siang ini.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, massa mahasiswa mendorong-dorong dan menggoyang pagar tinggi yang menjaga kawasan DPRD Jateng. Terlihat pagar tersebut sampai hampir roboh karena massa ingin masuk ke gedung wakil rakyat itu.

Saat berita ini ditulis, situasi mulai tenang kembali sejauh ini.

Barikade polisi pun berjaga-jaga di depan massa mahasiswa.(cnni)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE