Laporan Haji: Muhammad Ishak
ARAB SAUDI (Waspada): Jemaah haji yang secara sukarela membantu jemaah lanjut usia (lansia) mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Indonesia. Oleh karenanya, jemaah yang memudahkan jemaah lansia dalam beribadah di tanah suci perlu mendapat insentif.
“Saya melihat beberapa jemaah secara sukarela menjadi pendamping lansia, walaupun jemaah yang dibantu bukan keluarganya. Keikhlasan ini perlu dipertimbangkan pihak penyelenggara haji untuk diberikan insentif untuk jemaah yang bersedia menjadi pendamping,” kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Kebudayaan (Menko PMK) RI, Prof Dr Muhadjir Effendy, M.AP, ketika mengunjungi Madinah, Arab Saudi, Sabtu (3/6).
Dikatakan, tahun ini pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap jemaah lansia, sehingga tagline atau semboyan haji tahun ini adalah haji ramah lansia. “Petugas haji kami harap terus melayani jemaah haji di tanah suci setulus hati, karena kesempatan ini belum tentu terulang di masa yang akan datang,” kata Muhadjir Effendy.
Disisi lain, Menko PMK juga mendukung langkah Menteri Agama RI yang tidak membuka kuota penggabungan dan pendamping lansia, karena kebijakan kuota penggabungan dan pendamping tersebut telah menciptakan ketidakadilan.
“Jatah porsi pendamping haji mungkin akan berangkat beberapa tahun ke depan. Tetapi dimajukan dengan alasan mendampingi, sehingga akan menggeser jamaah lain yang seharusnya berangkat tahun ini. Jadi kalau itu ditiadakan, maka saya nilai ini sangat bagus. Tapi Kemenag RI harus menyiapkan petugas pendamping lansia, jangan sampai ada lansia yang tidak terdampingi,” urai Muhadjir Effendy.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 6.277 jemaah haji Indonesia dari 18 kloter dan tujuh embarkasi bergerak dari Madinah ke Makkah Sabtu (3/6). Di hari yang sama, jemaah yang berangkat dari Indonesia ke Madinah juga mencapai 8.137 yang tergabung dalam 21 kloter dari berbagai embarkasi di tanah air.
Kunjungan ke Madinah, Prof Dr Muhadjir Effendy juga ikut mengunjungi sejumlah lokasi dan mewawancara jemaah, baik jemaah yang hendak beribadah di Masjid Nabawi maupun jemaah yang sedang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. (b11)











