Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Nama-nama Calon ASN Kemenhaj Diserahkan ke KPK, Menhaj: Perkuat Integritas Pelaksanaan Haji

Nama-nama Calon ASN Kemenhaj Diserahkan ke KPK, Menhaj: Perkuat Integritas Pelaksanaan Haji
Menteri Haji dan Umrah (Menhaj) Irfan Yusuf.
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), menyerahkan nama-nama calon aparatur sipil negara (ASN) yang akan bergabung ke Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj RI) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nama-nama tersebut berasal dari ASN Kementerian Agama serta Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat integritas penyelenggaraan haji sekaligus tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto agar Kemenhaj hadir sebagai kementerian baru dengan wajah integritas, transparansi, dan akuntabilitas.

Gus Irfan hadir bersama sejumlah pejabat Kemenhaj, dan diterima langsung oleh Ketua KPK Setyo Budiyanto beserta jajaran pimpinan. Dalam sambutannya, Gus Irfan menegaskan pentingnya pelibatan KPK sejak awal perjalanan kelembagaan Kemenhaj.

“Kami memperkenalkan diri sebagai kementerian baru dan meminta KPK melakukan penelusuran profil nama-nama calon SDM ini, agar yang bergabung benar-benar bersih dan berkomitmen penuh pada integritas. Ini langkah preventif agar sejak awal, Kemenhaj tidak kecolongan,” ujar Gus Irfan.

Selain penyerahan nama, Kemenhaj juga mengusulkan kerja sama strategis dengan KPK dalam pengawasan kelembagaan dan seluruh proses bisnis penyelenggaraan haji. Kolaborasi ini mencakup penyusunan sistem pencegahan korupsi, pemberian rekomendasi tata kelola, hingga pengawalan pada titik-titik rawan seperti kuota, layanan, belanja, dan pengelolaan anggaran.

“Komitmen kami jelas, seluruh proses bisnis Kemenhaj, mulai dari tata kelola kelembagaan hingga layanan haji harus sesuai peraturan perundangan sekaligus menutup celah praktik korupsi,” tegas Gus Irfan.

KPK melalui Sekretaris Jenderal Cahya Hardianto Harefa menyambut positif langkah strategis Kemenhaj tersebut. Ia menegaskan KPK akan mendukung upaya membangun tata kelola penyelenggaraan haji yang bersih dan transparan.

“KPK berpesan agar setiap proses penyediaan layanan hingga penyelenggaraan dibuat secara transparan. Saat ini KPK juga tengah melakukan kajian dan telaah atas potensi dan titik kritis dalam pencegahan korupsi dan dalam waktu dekat akan memberikan pembekalan dan sosialisasi kepada Kementerian Haji dan Umrah untuk mencegah terjadinya korupsi dengan harapan tata kelola haji ke depan semakin baik,” ungkap Cahya.

Menutup pertemuan, Gus Irfan kembali menegaskan bahwa Kemenhaj berkomitmen penuh menghadirkan integritas dalam seluruh aspek penyelenggaraan haji.

“Pesan Presiden jelas. Kemenhaj harus menjadi wajah integritas. Karena itu, kolaborasi dengan KPK bukan sekadar formalitas, tetapi langkah nyata. Harapan kami, model sinergi ini mampu membawa transformasi tata kelola penyelenggaraan haji yang lebih baik dan berkualitas,” pungkasnya.(id11)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Medan

Pelaksanaan Talkshow “Bincang Terang” bertema ‘Blok Medan Mengancam Sumut, Apa Kabar Sumut Berkah,’ di Bae Coffe, Jalan Alfalah. Waspada/Ist MEDAN (Waspada): Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), diharapkan menuntaskan benar kasus korupsi…

Medan

MEDAN (Waspada): Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan tumpukan uang, senjata api (senpi) hingga senapan angin, di rumah mantan Kadis PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting, Rabu (2/7). Jumlah uang…