JAKARTA (Waspada): Rendahnya capaian program kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mendapat sorotan dari Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhayati dalam rapat dengar pendapat, di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (31/8).
Berdasarkan data yang diperoleh, beberapa program penting Kemnaker, tidak berjalan sesuai dengan harapan, bahkan capaiannya hingga semester pertama Tahun Anggaran 2024 masih berada pada prosentase yang cukup rendah.
Setidaknya ada enam program yang capaiannya masih dibawah 40 persen. Antara lain Program Tenaga Kerja Mandiri dengan capaian 39,98 persen, Program Penguatan Keahlian Mediasi Perselisihan dengan capaian 26 persen.
Lalu program Pemagangan Dalam Negeri terealisasi 29,43 persen, Sertifikasi 29,43 persen, Program Tenaga Kerja yang mendapatkan fasilitasi dan pembinaan penempatan tenaga kerja Dalam Negeri hanya mencapai 4,87 persen, serta program Transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) dengan capaian 0 persen.
“Apa ini program Transformasi BLK, jelaskan output dan outcome nya, dan apa fungsinya bagi masyarakat. Lantas kenapa masih tidak berjalan sama sekali program ini,” kata Nurhayati melalui relisnya yang diterima media.
Dengan tegas politisi PPP, putri daerah Tasikmalaya itu, juga mempertanyakan secara gamblang terkait dengan kesulitan dan kendala yang dihadapi Kemnaker, sebab capaian program tidak sesuai dengan harapan.
“Tolong juga dijelaskan, langkah -langkah apa yang akan dilakukan agar program ini bisa sesuai target tahun 2023,” ujarnya kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah .
Selain menyorot hal tersebut, Nurhayati juga meminta Kemnaker membeberkan berbagai perihal tentang temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang harus ditindaklanjut.
“Termasuk Program apa saja yang perlu percepatan untuk mencapai target akhir RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020-2024,” pungkasnya. (J05)