Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Nurul Arifin: Pidato Presiden Prabowo Di PBB Cerminan Nyata Politik Bebas Aktif Indonesia

Nurul Arifin: Pidato Presiden Prabowo Di PBB Cerminan Nyata Politik Bebas Aktif Indonesia
Diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema 'Hadirnya Prabowo di PBB, Menguatkan Kembali Peran Indonesia dalam Diplomasi Global', di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (25/9). (Waspada.id/Andy Yanto Aritonang)
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin, menilai kehadiran Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi momentum penting bagi diplomasi Indonesia di kancah global. Penyampaian yang tegas, gesture penuh percaya diri, serta substansi yang kuat memperlihatkan kapasitas kenegarawanan Presiden.

Nurul pun menyebut pidato Presiden Prabowo sebagai salah satu yang paling berkesan dalam sejarah diplomasi Indonesia.

“Bagi saya ini adalah pidato yang powerful, bahkan bisa disebut salah satu yang terbaik untuk Indonesia. Publik di tanah air bangga, dan negara-negara lain pun tampak memberi apresiasi luar biasa dengan standing applause yang panjang,” kata Nurul dalam acara diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Hadirnya Prabowo di PBB, Menguatkan Kembali Peran Indonesia dalam Diplomasi Global’, di Jakarta, Kamis (25/9).

Menurutnya, isi pidato Presiden Prabowo juga menegaskan kembali prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berpegang pada nilai-nilai konstitusi. Salah satu poin yang disorot adalah sikap tegas terhadap isu Palestina melalui seruan solusi dua negara (two-state solution).

“Ini cerminan nyata dari politik bebas aktif Indonesia. Presiden menyampaikan dengan berani bahwa kemerdekaan Palestina harus diperjuangkan, namun tanpa melahirkan permusuhan baru. Itu sejalan dengan semangat menolak penjajahan dan mendorong perdamaian abadi,” jelas legislator dari Fraksi Partai Golkar tersebut.

Lebih lanjut, Nurul juga berpendapat bahwa gagasan yang disampaikan Presiden Prabowo, termasuk soal penghargaan terhadap pluralisme, hak asasi manusia, dan multikulturalisme, memperlihatkan wajah demokrasi Indonesia yang inklusif.

“Gestur, intonasi, substansi, semuanya memperlihatkan sosok seorang negarawan. Skornya hampir sempurna, 9,9. Dan yang paling penting, beliau berbicara bukan hanya mewakili pemerintah, tapi juga mewakili hati rakyat Indonesia,”ungkapnya.

                                                            Bagian Dari Solusi Global

Dalam forum yang sama Anggota Badan Kerjasama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Hillary Brigitta Lasut mengapresiasi pidato Prabowo Subianto, dalam sidang umum ke-80 PBB.

Menurutnya, kehadiran Presiden Prabowo di podium PBB bukan sekadar seremonial, melainkan momentum strategis yang mengingatkan dunia akan jati diri Indonesia sebagai bangsa pejuang.

“Pidato Presiden tidak hanya mencerminkan Indonesia, tetapi juga menegaskan posisi bangsa kita sebagai salah satu faktor penting dalam tatanan global,” kata Hillary .

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyinggung beragam isu krusial dunia, mulai dari ketidakadilan konflik bersenjata, krisis pangan, hingga ancaman perubahan iklim. Hillary pun berpandangan, penyampaian tersebut bukan hanya menyentuh sisi moral, melainkan juga menghadirkan tawaran konkret melalui kontribusi nyata Indonesia, baik lewat pengiriman pasukan penjaga perdamaian, diplomasi pangan, hingga transisi energi bersih.

Hillary juga mengurai bahwa setidaknya terdapat tiga peluang besar bagi Indonesia dari pidato tersebut. Pertama, di bidang diplomasi perdamaian, komitmen Presiden untuk menyiapkan hingga 20.000 pasukan penjaga perdamaian membuktikan bahwa Indonesia bukan sekadar penonton, melainkan aktor aktif dalam menjaga stabilitas dunia sesuai amanat konstitusi.

Kedua, di sektor ketahanan pangan dan energi, Indonesia menegaskan diri sebagai calon lumbung pangan dunia sekaligus pelopor transisi menuju energi terbarukan. Menurut Hillary, keberhasilan swasembada beras dan bantuan pangan ke Palestina menjadi bukti bahwa diplomasi ekonomi Indonesia dapat berjalan beriringan dengan diplomasi kemanusiaan.

Ketiga, dalam isu iklim dan lingkungan, komitmen Indonesia mempercepat target net zero emission lebih cepat dari 2060 sekaligus mengingatkan dunia pada ancaman kenaikan permukaan laut.

Sikap ini, sambung Hillary, memperkuat posisi Indonesia dalam forum-forum internasional dan memperlihatkan konsistensi Indonesia untuk bertindak, bukan sekadar beretorika.

Selain itu, dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara untuk Palestina juga ditegaskan kembali oleh Presiden Prabowo.

Hillary menyebut hal ini menempatkan Indonesia sebagai kekuatan moral yang konsisten dan realistis, sekaligus memperkokoh diplomasi di lingkup dunia Islam, Gerakan Non-Blok, maupun forum PBB. (id89).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE