JAKARTA (Waspada): Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama Muchamad Nabil Haroen mengatakan konvoi dan kampanye khilafah tidak dibenarkan di Indonesia. Menurutnya, hal ini tidak boleh dibiarkan terjadi.
Hal itu disampaikannya terkait dengan beredarnya video saat pawai kampanye khilafah Cawang, Jakarta Timur, pada Minggu (29/5/2022) pagi.
“Indonesia merupakan negara yang disangga oleh nilai-nilai demokrasi permusyawaratan sebagaimana tertuang dalam Pancasila. Nilai-nilai Pancasila selama ini menjadi basis pondasi keindonesiaan, yang secara harmonis terkoneksi dengan nilai-nilai keislaman. Jadi, nilai-nilai universal Islam menjadi ruh dari Pancasila,” ujar pria yang akrab disapa Gus Nabil melalui keterangannya, Selasa (31/5/2022) di Jakarta.
Ia menegaskan aparat penegak hukum harus tegas dalam menegakkan ideologi Pancasila dan UUD 1945. Aparat penegak hukum juga harus menindak tegas setiap jengkal upaya untuk mengkampanyekan dan menggerakkan khilafah.
“Tidak boleh ada pembiaran terkait dengan gerakan khilafah di Indonesia, jangan sampai ada yang merongrong NKRI. Apalagi, sebentar lagi kita memasuki tahun politik dalam proses kepemimpinan nasional, tentu kesatuan dan persatuan harus dijaga,” tukas politikus PDI Perjuangan itu.
Ia menambahkan, Pagar Nusa sebagai kader NU menjadi benteng Nusantara yang mengawal tegaknya NKRI. Pagar Nusa bersama kader-kader NU yang lain juga konsisten melawan kampanye radikal gerakan khilafah di Indonesia.
“Kami juga bersama kader-kader PDI Perjuangan dan barisan nasionalis terus berjuang untuk mengawal Indonesia, jangan sampai ada upaya melemahkan Indonesia,” pungkasnya. (irw)













