JAKARTA (Waspada): Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengingatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk menjalankan tugasnya mendengar aspirasi masyarakat.
Hal ini disampaikan Hasto menanggapi aksi demonstrasi berbagai elemen di sejumlah daerah pada Kamis (22/8) menolak RUU Pilkada dan yang menjadi titik pusat ialah di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
“Namanya Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, sehingga suara rakyat itulah yang seharusnya didengar,” kata Hasto seusai mengikuti kegiatan pengumuman calon kepala daerah gelombang kedua oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (22/8/2024)
Hasto juga mendengar Ketua DPR RI Puan Maharani yang melakukan pendekatan dengan fraksi lainnya di parlemen mengenai sikap PDIP yang menolak RUU Pilkada.
“Saya juga mendengar bagaimana Mbak Puan intens melakukan koordinasi dengan jajaran fraksi, karena itulah sikap fraksi (PDIP) sangat jelas. Di Baleg, (Badan Legislasi DPR -red) meskipun PDI Perjuangan sendirian, tetapi itulah pegangan suara rakyat yang menjadi landasan dari nafas kehidupan partai,” jelasnya.
Hasto menyatakan Puan sudah menjalankan tugasnya di parlemen.
“Mbak Puan telah memberikan arahan kepada Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, maka sikap kami sangat tegas di Baleg, ya, meskipun sendirian,” kata Hasto.
PDIP, lanjut Hasto, mengajak rakyat mengawal isu ini agar upaya merevisi UU Pilkada gagal, seperti yang sudah disampaikan oleh pimpinan DPR RI.
“Jangan paksakan suatu kehendak kekuasaan tanpa mendengarkan suara rakyat. Itu salah satu pesan moral yang disampaikan oleh Ibu Mega. Jangan permainkan konstitusi, suatu bangsa akan hancur lebur kalau tidak berdiri kokoh pada ideologi dan konstitusi,” tukas Hasto. (J05)