HeadlinesNusantara

PemcatanTerawan Dari IDI, Saleh Daulay Minta Menkes Bertindak

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Pemecatan secara permanen dr. Terawan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sangat disayangkan.

Pasalnya, dr. Terawan adalah salah satu dokter terbaik yang dimiliki Indonesia.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Sebagai dokter dan anggota TNI, banyak prestasi yang sudah ditorehkan. Bahkan tidak berlebihan bila disebut
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) menjadi salah satu rumah sakit besar yang berkualitas baik berkat tangan dingin dokter Terawan.

“Saya benar-benar terkejut dengan keputusan itu. Muktamar semestinya dijadikan sebagai wadah konsolidasi dan silaturrahim dalam merajut persatuan. Kok ini malah dijadikan sebagai wadah pemecatan. Permanen lagi. Ini kan aneh ya?” kata Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay, menjawab Waspada, melalui saluran komunikasi WhatsApp, Minggu(27/3/2022), di Jakarta.

Menyikapi persoalan ini, wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatra Utara II ini meminta Kementerian Kesehatan mengambil tindakan.

Menurutnya Kementerian Kesehatan harus memfasilitasi pertemuan IDI dengan dr. Terawan. Berbagai persoalan dan isu yang beredar harus diselesaikan. Melalui dialog yang baik, semua masalah diharapkan dapat selesai.

“Ada beberapa kegiatan dr. Terawan yang disoal. Misalnya, Digital Substraction Angiography (DSA)  dan vaksin Nusantara. Saya dan keluarga adalah pasien langsung dr. Terawan yang mencoba kedua hal itu. Setelah di-DSA, rasanya tidak ada masalah. Bahkan, ada perasaan lega dan enak. Begitu juga vaksin Nusantara. Setelah divaksin, alhamdulillah tidak ada masalah. Sejauh ini, kami baik-baik saja.” tukas anggota Komisi IX, DPR itu.

Kalau dari pengalaman saya itu, papar Saleh Daulay, saya merasakan tidak ada masalah sama sekali dengan dr. Terawan. Dia bekerja secara profesional. Kita ditangani dengan baik. Bahkan, sebelum DSA harus mengikuti sejumlah test dan berkonsultasi dengan beberapa dokter lain..

“Saya kira, baru di Indonesia ini ada seorang dokter profesional yang dipecat. Tidak tanggung-tanggung, yang dipecat itu adalah seorang dokter berpangkat Letnan Jenderal dan pernah memimpin RSPAD bertahun-tahun lamanya. Bahkan, beliau pernah menjabat sebagai menteri kesehatan RI,” tandasnya.

Pemecatan seperti ini, kata Saleh Daulay, tentu tidak bisa dibiarkan. Sebab, ini bisa menjadi preseden buruk ke depan. Dikhawatirkan akan menyusul lagi pemecatan-pemecatan berikut dengan berbagai alasan lain.

“Bagaimana tidak? Mantan menteri kesehatan saja bisa dipecat? Apalagi yang lain. Menteri kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, tidak boleh tinggal diam. Mohon ini difasilitasi dan didamaikan. Itu pasti lebih baik bagi semua” pungkas Saleh Partaonan Daulay, (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE