JAKARTA (Waspada): Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus meminta pemerintah tidak hanya fokus pada bantuan sosial (bansos) terkait dampak kenaikan harga bahan bakar minyak, (BBM), dan krisis yang membayangi ekonomi dunia saat ini.
Pemerintah dalam hal ini kementerian teknis, juga harus memikirkan bagaimana membuat rakyat tetap produktif.
“Saya melihat pemerintah belum membuat dan mengkomunikasikan kebijakan untuk mendukung produktifitas rakyat,” kata Deddy melalui keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Menurutnya, harga BBM yang baru disesuaikan itu harusnya juga diikuti dengan kebijakan mitigasi energi bagi kelompok sasaran tertentu.
Pemerintah harus menyalurkan subsidi BBM kepada nelayan agar tetap bisa bekerja, kepada petani yang menggunakan alat mekanik dalam proses produksinya. demikian juga pelaku usaha kecil, industri rumah tangga dan kendaraan angkutan umum dan angkutan tertentu.
“Jika hal ini tidak dilakukan, maka akan sangat membebani pelaku ekonomi paling bawah, meningkatkan inflasi dan menghambat produktivitas rakyat,” ungkap Deddy.
Politikus PDI Perjuangan ini meminta agar pembatasan penggunaan BBM subsidi dilakukan secara efektif agar penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat dialokasikan untuk kegiatan ekonomi produktif rakyat.
Karenanya, Deddy berharap agar aplikasi My Pertamina diperluas secara efektif dan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuat kebijakan yang tegas untuk memastikan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi berjalan dengan baik dan memperluas ruang fiskal bagi pemerintah dalam menyokong produktivitas rakyat.
Ia meminta pemerintah serius memperbaiki rantai pasok langsung BBM bersubsidi bagi rakyat yang membutuhkan.
Sembako itu untuk rakyat miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok. Tetapi ada banyak rakyat yang sebenarnya bisa memenuhi kebutuhan pokok jika kegiatan ekonomi mereka berjalan dengan baik.
“Sekarang dengan kenaikan harga BBM tentu akan berimbas terhadap naiknya biaya produksi maupun barang konsumsi yang berdampak bagi mereka. Sebenarnya, inilah yang harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah saat ini,” kata Deddy. (irw)














