Penyelenggaraan Event Berkelas Dunia, Momentum Mempromosikan Pariwisata Danau Toba Ke Level Lebih Tinggi

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada) : Pemerhati dan pelaku pariwisata Ir Sanggam Hutapea yang berapa tahun lalu mencetuskan idenya untuk menarik perhatian wisatawan dunia ke Danau Toba perlu melakukan terobosan berkelas dunia juga. Salah satu idenya Sanggam menyarankan untuk mengundang komunitas- komunitas mobil yang dikemas dalam sebuah event berkelas dunia seperti Lamborghini Touring De Toba, Ferari Touring De Toba dan Mercedes Benz Touring De Toba.

Apa yang dicetuskan Sanggam Hutapea berapa tahun lalu itu, tampaknya akan terwujud saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa Danau Toba memiliki potensi besar sebagai penyelenggara event internasional tematik. Untuk itu dia meminta izin ke Presiden Joko Widodo agar kemenparekraf menyelenggarakan satu major international event seperti yang sudah diselenggarakan dengan berhasil yaitu Moto GP di Mandalika. Danau Toba disebut memiliki potensi sebagai tempat penyelenggaraan event internasional tematik, seperti “F1 H2O” dan “Tour de Danau Toba”.

Menurut Sanggam Hutapea penyelenggaraan kegiatan olahraga atau sport event berkelas dunia di Danau Toba, akan menarik wisatawan dunia ke Danau Toba yang menjadi salah satu destinasi super prioritas yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo.

” Tentu penyelenggaraan kegiatan olahraga atau sport event berkelas dunia di Danau Toba akan menpercepat Danau Toba menjadi salah satu destinasi super prioritas, apa lagi event internasional itu masuk kelender pariwisata yang dilakukan secara rutin, dan akan lebih menarik lagi jika ada event berkelas dunia di darat dengan mengundang komunitas- komunitas mobil seperti komunitas Lamborghini, Ferari atau Mercedes Benz,” kata Sanggam Hutapea saat diwawancarai, Jumat (4/2) di Jakarta.

Perlunya penyelenggaraan kegiatan olahraga atau sport event berkelas dunia di Danau Toba, tambah Sanggam Hutapea, sebab nama pariwisata Danau Toba sudah sempat tenggelam. Selama ini, atau sejak tahun 1998, saat krisis ekonomi melanda dunia, hampir 20 tahun Pemerintah melupakan Danau Toba.

Sejak tahun 1998, sampai sebelum Joko Widodo, (Jokowi), Presiden, tidak ada satu infrastruktur di bangun di kawasan Danau Toba. Potensi pariwisata Danau Toba itu baru dilihat kembali oleh pemerintah, setelah Jokowi jadi presiden, hingga sampai sekarang Pemerintah Indonesia memberikan perhatian lebih ke Danau Toba .

” Jadi Penyelenggaraan kegiatan olahraga atau sport event berkelas dunia di Danau Toba bukan hanya momentum penting untuk mempromosikan pariwisata Danau Toba ke level yang lebih tinggi, tapi juga dapat mendatangkan nilai ekonomis bagi daerah hingga devisa bagi negara, ujar Sanggam Hutapea sembari mengapresiasi kekonsistenan pemerintah pusat membangun proyek jalan tol untuk memperpendek jarak tempuh menuju kawasan wisata Danau Toba.

Selama ini, lanjut Sanggam Hutapea, harus diakui masih sangat minim event wisata yang digelar di Danau Toba yang gaungnya secara nasional, maupun internasional. Untuk itu, dia menyarankan mengundang komunitas Ferrari untuk tourning ke Danau Toba, atau menggelar konser bertaraf nasional. Terobosan seperti ini harus dilakukan dan jangan lagi membuat terobosan konvensional.

Sanggam secara tegas meminta kegiatan konvensional dievaluasi atau bahkan dihentikan. Dia pun mecontohkan pelaksanaan Festival Danau Toba, yang sudah digelar bertahun tahun dan terbukti tidak mampu menarik wisata ke Danau Toba. Apalagi Festival Danau Toba itu terkesan hanya seremonial.

” Promosikanlah Danau Toba itu melalui penyelenggaraan event berkelas dunia dan memanfaatkan eksistensi Duta-duta Besar Indonesia di seluruh dunia. Saya pikir akan efektif untuk menjaring wisatawan, ” katanya.

Sanggam Hutapea yang sudah mengunjungi berbagai daerah tujuan wisata dunia, mengakui banyak hal yang sebenarnya bisa diangkat dari keberadaan Danau Toba. Salah satu diantaranya, sejarah ilmiah pembentukan Danau Toba.

Diakuinya jika sejarah terjadinya Danau Toba dinarasikan dengan baik akan sangat menarik. Pasalnya Danau Toba itu terbentuk dari letusan gunung merapi raksasa bernama Gunung Toba sekitar 70 ribu tahun lalu. Danau Toba ini bukan hanya mejadi salah satu danau terbesar di dunia, tetapi Danau Toba bisa jadi merupakan danau terbesar yang lahir karena letusan gunung api.

Danau Toba yang terbentuk akibat ketusan gunung merapi, adalah warisan dunia. Kenapa disebut warisan dunia? Karena menurut penelitian ilmiah ketika Gunung Toba meletus, dua pertiga penduduk bumi ini musnah.

” Itu penelitian ilmiah, bahkan bisa jadi sejarah DNA ditentukan letusan Gunung Toba ini. Ketika Danau Toba terbentuk, artinya ada rantai DNA yang terputus. Sejarah terbentuknya Danau Toba sudah begitu dahsyat kalau dibikin narasinya. Jadi Danau Toba jangan hanya dilihat sebagai danau yang indah, tapi sejarah pembentukannya juga sangat dahsyat, baik secara ilmiah maupun secara geologis,” tukas Sanggam Hutapea. (J05)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *