JAKARTA (Waspada): Masing-masing partai politik (parpol) anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mulai ajukan calon presiden (capres) masing-masing.
Sementara Partai Golkar yang sejak awal mengusung Airlangga Hartarto tetap tak goyah dengan pendiriannya. Golkar tetap mantap mengusung Ketua Umumnya itu sebagai capres.
“KIB ini kan ada tiga partai. Golkar sudah jelas akan mengusung Airlangga Hartarto sesuai dengan mandat Munas Golkar,” tegas juru bicara Partai Golkar, Tantowi Yahya.
Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai Golkar memang sepatutnya berkeras untuk mengajukan kadernya sebagai capres dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Karena Golkar sebagai partai besar yang menempati papan atas.
“Karena posisi tiga besar, Golkar harus punya capres atau cawapres (calon wakil presiden). Karena PDIP sudah pasti akan mencalonkan, Gerindra sudah Prabowo. Golkar sebagai partai urutan nomor tiga kok kalah dengan partai urutan bawahnya,” ujarnya dalam relis yang diterima di Jakarta, Selasa (28/2).
Menurutnya Golkar mempunyai tanggung jawab politik sebagai partai besar papan atas untuk mencalonkan kadernya di Pilpres 2024.
“Golkar menduduki peringkat ketiga dalam berbagai survei. Golkar mempunyai kepercayaan diri dan peluang politik untuk segera mendefinisikan calon untuk didiskusikan dengan KIB,” kata Ari.
KiB juga patut segera mendeklarasikan capres dan cawapres untuk memperjelas posisinya.
“Pasti sudah dua yang siap maju, tinggal bagaimana PDIP. Makanya posisi KIB harus diperjelas dengan pencapresan,” tambahnya.
Golkar juga dinilai harus menjadi motor dalam koalisinya. Mengingat tanggung jawab politik sebagai partai besar.
“Karena kalau partai tiga besar hanya follower saja di koalisi apapun, itu mohon maaf, kegagahan politik Golkar dipertanyakan, harga diri politiknya (dipertanyakan),” pungkasnya.
Airlangga Pantas
Hal senada diungkapkan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli, yang mengatakan Ketua Umum Airlangga Hartarto memang sudah pantas diusung Golkar.
“Saya setuju dengan pendapat pak Tantowi, sebaiknya Ketum golkar maju sebagai capres. Ini kan dalam rangka coattail effect,” tegasnya.
Apalagi Ketum Airlangga memiliki pengalaman sebagai negarawan maupun politisi dan ekonom.
“Betul, beliau banyak pengalamannya termasuk yang sekarang sebagai Menko Perekonomian,” jelas Lili.
Namun berdasarkan survey Litbang Kompas terkini, justru elektabilitas Ridwan Kamil, anggota baru Golkar yang menanjak.
Menurut Lili, itu bisa saja. “Jika Ketum Golkar tidak maju, bisa kandidat lain dari internal Golkar, misalnya Kang Ridwan Kamil. Hasil survei untuk RK relatif bagus,” ungkap Lili.(J05)