JAKARTA (Waspada): Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangungan (PPP) Muhammad Mardiono mengatakan hanya Ganjar Pranowo yang bisa melanjutkan program Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Ganjar juga memiliki kesamaan dengan Jokowi, sebagai sosok yang sederhana dan lahir dari keluarga bersahaja.
Hal itu disampaikan Mardiono saat membuka pelatihan juru kampanye (jurkam) pemenangan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024 di Inews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).
Membuka acara pelatihan ini, Mardiono menyampaikan selamat datang kepada peserta jurkam pemenangan Ganjar.
“Ganjar Pranowo calon presiden kita, calon pemimpin kita, dan masa depan untuk Indonesia,” kata Mardiono.
Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menyampaikan pihak-pihak yang berkumpul di lokasi ini merupakan pejuang. Mardiono menganggap pentingnya pejuang meneladani para pendahulu bangsa.
“Bisa kita bayangkan para founding father kita dulu bekerja dalam keterbatasan, namun bisa memerdekakan indonesia,” ujarnya.
PPP, lanjut Mardiono, sejak awal hanya memiliki satu komitmen yaitu mendukung Ganjar Pranowo sebagai presiden di 2024. Namun, Mardiono menyampaikan PPP menunggu deklarasi dari PDIP sebelum memberikan dukungan secara terbuka.
“Karena memang tidak ada yang lain yang bisa lanjutkan kesinambungan pembangunan Indonesia. Yang bisa lanjutkan Nawacita Jokowi adalah Ganjar Pranowo,” kata dia.
“Ganjar Pranowo lahir di desa dan pahami orang desa. Beliau terlahir dari keluarga sederhana sehingga pahami kesederhanaan anak Indonesia. Karenanya, Ganjar Pranowo paling tepat lanjutkan estafet kepemimpinan dari Pak Jokowi, yang bisa kanjutkan kerja-kerja Pak Ganjar Pranowo,” imbuhnya.
Mengingat, pada 2030-2038, kata Mardiono, penduduk Indonesia mencapai 300 juta jiwa dan akan didominasi Gen Z dan milenial. Indonesia akan merasakan bonus demografi.
Karena itu, pentingnya menyiapkan lapangan kerja, fasilitas pendidikan, dan kesehatan. Menurut dia, hal ini tentunya bisa terwujud di tangan pemimpin nasional yang memahami kesinambungan.
“Jika kepemimpinan nasional kita tak bersambung, maka seluruh program pembangunan akan berhenti. Maka kita akan berpoco-poco. Sudah terjadi di Amerika Latin, karena ketidakberlanjutan. Maka banyak negara jadi pasien IMF, Indonesia tak boleh begitu,” ucapnya.
Mardiono meminta komitmen para jurkam untuk memenangkan Ganjar menjadi presiden sehingga pembangunan nasional berlanjut. Ia menilai rakyat tak boleh mundur dari pembangunan yang sudah dikerjakan Jokowi.
“Misal, soal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, itu kelanjutan Nawacita Presiden Soekarno,” katanya.
Pemindahan IKN Nusantara akan memberikan manfaat pada 25-50 tahun lagi. Yang bisa melanjutkan itu, menurut Mardiono, hanyalah Ganjar Pranowo.
“Kita pasti bisa memenangkan Pak Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI pada 2024. Sanggup kita semua?” tanya Mardiono yang dijawab sanggup oleh peserta pelatihan jurkam.
Pelatihan ini, menghadirkan 300 jurkam yang berisikan kader partai politik (PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo) serta 150 sukarelawan. Para jurkam berasal dari kalangan muda dengan usia di bawah 40 tahun.
Dalam acara pembukaan ini hadir Bacapres Ganjar Pranowo, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq, Ketua DPP PPP Usman Tokan, dan petinggi dua Hanura yakni, Jimmy CK Ketua Penggalangan Pemuda dan Pemilih Pemula DPP Partai Hanura serta Ketua Divisi Pilpres Badan Perencanaan dan Pemenangan Pemilu, Ivan Ferdian. (irw)