JAKARTA (Waspada) : Presiden Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto memiliki komitmen kuat untuk mempercepat meningkatkan perekonomian dan pembangunan daerah secara merata.
Hal ini ditandai dengan resmi diluncurkannya stimulus ekonomi yang dirancang untuk memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja, dan meningkatkan daya beli masyarakat. Sehingga, terciptanya pemerataan kehidupan di seluruh penjuru dari ujung Aceh sampai Papua dapat meningkatkan kesejahteraan.
“Dalam rangka mencapai tujuan kesejahteraan rakyat, pemerintah pusat telah menyiapkan berbagai stimulus untuk mendongkrak percepatan perekonomian dan pembangunan daerah di seluruh sektor.
Stimulus ini meliputi kebijakan dan regulasi yang mendukung percepatan pembangunan daerah, alokasi dana yang memadai untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan program-program lainnya di daerah.
Selain itu, pemerintah pusat juga akan memberikan bantuan teknis dan supervisi untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan,” kata Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Syahrir, M.IPOL, dalam siaran persnya kepada awak media, Selasa (3/6/2025).
Menurut Syahrir, stimulus adalah suatu tindakan atau kebijakan yang diambil untuk merangsang, memacu atau meningkatkan aktivitas, pertumbuhan, atau respons tertentu.
Dalam konteks ekonomi, stimulus sering digunakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan investasi, atau meningkatkan kegiatan ekonomi lainnya.
Dengan demikian tujuan stimulus Pemerintahan Prabowo adalah untuk pertumbuhan ekonomi disemua sektor secara merata dan berkelanjutan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kemudian, meningkatkan kesempatan kerja. Dengan meningkatkan kegiatan ekonomi, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran. Selanjutnya meningkatkan investasi dan mengatasi dampak ekonomi global,” jelas Syahrir.
Dengan demikian, tujuan stimulus pemerintah Prabowo Subianto adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi disemua sektor secara merata dan berkelanjutan, oleh pemerintah daerah berkewajiban mensukseskan program stimulus ini.
Sebagaimana telah diumumkan Pemerintah memberikan lima paket stimulus ekonomi selama Juni-Juli 2025 dengan total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 24,44 triliun yang terdiri dari Rp 23,59 triliun berasal dari APBN dan Rp 85 miliar non-APBN.
Berikut 5 paket stimulus:
- Diskon Moda Transportasi
- Diskon 30% tiket kereta api untuk 2,8 juta penumpang dengan alokasi anggaran Rp0,3 triliun
- Diskon 50% harga tiket angkutan laut untuk 0,5 juta penumpang dengan anggaran Rp0,21 triliun
- PPN ditanggung pemerintah sebesar 6% untuk tiket pesawat kelas ekonomi dengan anggaran Rp0,43 triliun untuk 6 juta penumpang.
- Diskon Tarif Tol
- Diskon 20% tarif jalan tol selama Juni-Juli 2025 untuk 110 juta pengguna melalui kerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol.
- Penebalan Bantuan Sosial
- Tambahan dana Rp200 ribu per bulan selama dua bulan untuk 18,3 juta penerima program Kartu Sembako
- 10 kg beras gratis per bulan selama dua bulan untuk penerima Kartu Sembako
- Alokasi anggaran Rp11,93 triliun.
- Bantuan Subsidi Upah (BSU)
- Bantuan subsidi upah Rp300 ribu per bulan selama dua bulan bagi 17,3 juta pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta
- Bantuan subsidi upah bagi 565 ribu guru honorer dari Kementerian Dikdasmen dan Kementerian Agama
- Total anggaran BSU Rp10,72 triliun.
- Diskon Iuran JKK
- Diskon 50% iuran JKK bagi 2,7 juta pekerja di enam industri padat karya untuk meningkatkan jaminan pekerja di industri padat karya yang terdampak situasi global dan persaingan ekspor¹
Sinergi dan Buka Mata Kepala Daerah
Stimulus bertujuan mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi. Seperti diketahui, pada kuartal 1 2025 ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,87 persen. Melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang sebesar 5,03 persen atau triwulan I 2024 yang masih tumbuh 5,11 persen.
“Pemerintah ingin menjaga pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 tetap di level 5 persen. Pemerintah juga memanfaatkan momen pembagian gaji ke-13 untuk mendorong belanja,” terang Syahrir.
Dengan stimulus ini, pemerintah Prabowo menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Stimulus pemerintah Prabowo Subianto diharapkan dapat mendongkrak untuk terus meningkatkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kebijakan dan program.
“Stimulus ini membuka peluang baru bagi kepala daerah untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan di daerahnya. Diharapkan para kepala daerah mulai Bupati, Walikota hingga Gubernur bisa mengimplementasikan program stimulus ini ke bawah dengan baik, dan direalisasikan kepada masyarakat yang benar-benar berhak menerima atau mendapatkan dana stimulus,” ungkap Syahrir yang juga merupakan “Bapak Angkat UMKM Jabar”.
Politisi Partai Gerindra menambahkan dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, stimulus ini dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Stimulus pemerintah Prabowo membuka mata kepala daerah untuk berjalan sinergi melihat peluang baru dan meningkatkan potensi daerah, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan pelayanan publik, serta meningkatkan kegiatan ekonomi lokal. Untuk itu pemerintah daerah berkewajiban mensukseskan program program pemerintah pusat,” katanya. (j01)