Laporan Haji: Muhammad Ishak
ARAFAH, MAKKAH (Waspada): Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, membadalkan seluruh tahapan puncak haji 359 jemaah. Selain jemaah wafat, badal haji juga dilakukan untuk jemaah sakit parah atau kritis dan hingga hari wakuf di Arafah, Selasa (27/6).
Bahkan hingga tibanya waktu wukuf di Arafah, bertepatan 9 Dzulhijjah 1444 hijriyah, para jemah yang dirawat masih menjalani perawatan secara intensif di sejumlah Rumah Sakit (RS) di Arab Saudi.
“Badal haji jamaah yang wafat dan jamaah sakit akan dilakukan oleh PPIH Arab Saudi. Jumlahnya mencapai 359 jemaah,” kata Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kementerian Agama RI, Arsad Hidayat, di Arafah, Makkah, Arab Saudi.
Selain membadalkan haji jamaah wafat dan jamaah sakit, lanjut Arsad, PPIH Arab Saudi, juga mensafariwukifkan ratusan jemaah haji lansia dengan menggunakan bus, termasuk mensafariwukufkan jemaah penyandang disabilitas.
“Sebanyak 179 jemaah haji dibadalhajikan karena wafat, 10 diantaranya wafat ketika di embarkasi dan satu jemaah haji khusus meninggal di Madinah. Selebihnya wafat saat dalam perjalanan menuju dan di Arab Saudi,” sebut Arsad Hidayat.

Selain itu, sebanyak 180 jemaah haji yang dibadalhajikan akibat masih dalam perawatan serius di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dan dirawat di sejumlah Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

“Kondisi kesehatan jemaah haji yang dirawat sangat tidak memungkinkan untuk disafariwukufkan seperti jemaah lansia, sehingga hajinya harus dibadal oleh PPIH,” tambah Arsad Hidayat.
Dia berharap, jemaah haji yang sedang mengikuti puncak haji di Armina untuk menjaga kesehatan, minum secukupnya dan membawa alat pelindung diri (APD) seperti payung atau penutup kepala lainnya.
“Selalu memakai sandal ketika melontar jemarah. Jika tidak mampu berjalan untuk melontar, maka silakan titip batunya ke jemaah lain dan secara fiqih hajinya tetap sah,” pungkas Arsad Hidayat. (b11)












