MEDAN (Waspada): Pusat Studi ASEAN Universitas Medan Area (PSA UMA) menandatangani pembaruan Nota Kesepahaman dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) melalui Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN, Rabu (31/5) di Hotel Sari Pacific Jakarta. Acara ini dikuti dengan Konferensi Pusat Studi ASEAN 2023.
Kepala Pusat Kajian ASEAN UMA, Ahmad Rafiki PhD di Medan, Ahad (4/6) menjelaskan bahwa kegiatan ini dibuka oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kerjasama ASEAN, Sidharto R. Suryodipuro yang dihadiri ke-18 universitas seluruh Indonesia yang ikut melanjutkan Nota Kesepahaman masing-masing.
Dalam kata sambutan Sidharto mengharapkan Pusat Studi ASEAN (PSA) di setiap universitas dapat berperan secara signifikan melalui program-program kajian dan penelitian meliputi magang bagi para peneliti, inisiasi pendanaan penelitian, koneksi antar PSA dalam dan luar negeri dan klasterisasi unggulan setiap PSA.
Ahmad Rafiki PhD yang juga hadir pada acara ini, menyifatkan bahwa Nota Kesepahaman kali ini sangat penting.
FOTO bersama dengan Kepala Pusat Studi ASEAN. Waspada/Ist
“Pihak Direktor Jenderal KS ASEAN sudah meminta dan mendiskusikan program kerja tahunan terlebih dahulu dengan masing-masing PSA sebelum penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan. Konsultasi terperinci ini memberikan guidance bagi setiap PSA untuk dapat melaksanakan kegiatan yang relevan dan feasible,” jelasnya.
Pada acara konferensi dibahas beberapa hal penting seperti sosialisasi hasil-hasil AMM, SOM, KTT ASEAN ke-42 di pilar-pilar masyarakat ASEAN (politik keamanan, ekonomi, sosial budaya), aspek strategis klasterisasi focus area of studies PSA dalam mendukung kebijakan luar negeri Indonesia, road map keanggotaan Timor.(m05)