JAKARTA (Waspada) Anggota komisi VII DPR RI Putra Nababan meminta jaminan dari Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana bahwa Danau Toba tidak akan mendapatkan kartu merah dari Unesco atas pengelolaan kawasan Danau Toba, setelah sebelumnya Unesco menegeluarkan yellow card atau kartu kuning akibat pengelolaan yang belum baik.
Jaminan ini langsung disampaikan Putra Nababan kepada Menpar Widiyanti Putri Wardhana saat rapat kerja yang berlangsung, Rabu (9/7/2025), di Gedung DPR RI, Jakarta.
” Ibu-kan turun gunung langsung. Apakah saat ibu melihat persiapan dan lain sebagainnya, hingga saat ini, ibu bisa memberikan jaminan kepada kita (Komisi VII), bahwa yellow card (kartu kuning) itu tidak menjadi red card (kartu merah)? Tapi menjadi green card (kartu hijau) seperti ibu sampaikan? tanya Putra Nababan.
Persiapannya sudah cukup belum ? Kita tidak mau ditengah-tengah ada program percepatan 2026 di Danau Toba, malah kita mendapatkan red card, tegas Putra Nababan
Menjawab hal ini, Menpar Widiyanti Putri Wardhana menjelaskan bahwa dirinya baru saja mengunjungi kawasan Danau Toba dan menghadiri beberapa kegiatan.
” Tentu kami turun langsung. Gubsu dan bupati juga turun langsung dan komit mereka menjamin,” jawabnya.
Mendengar jawaban ini, Putra secara tegas dan langsung meminta jaminan bahwa Danau Toba akan kembali mendapatkan kartu hijau dari Unesco.
” Ibu menjamin juga ? tegas Putra Nababan untuk memastikan jaminan dari Menpar, sembari menjelaskan alasannya meminta jaminan karena Menpar merupakan mitra kerja Komisi VII DPR RI.
Menpar Widiyanti Putri Wardhana pun menganggukan kepala sembari melihat ke arah Putra Nababan.
Di awal rapat, Putra Nababan sudah meminta izin kepada pimpinan rapat agar dalam rapat ini Menpar memberikan up date
progres tindaklanjut revalidasi Unesco Global Geopark Kaldera Toba , setelah Menpar melakukan kunjungan ke wilayah kawasan Danau Toba.
Sebagaimana diketahui Geopark Kaldera Toba mendapatkan kartu kuning “yellow card” dari UNESCO pada September 2023. karena dinlai pengelolaan yang belum baik.
Untuk itu diberikan waktu dua tahun melakukan pembenahan. Saat ini, kurang dua minggu lagi dijadwalkan tim dari Unesco akan revalidasi (peninjauan kembali) status Geopark Kaldera Toba pada 21-25 Juli 2025. Kunjungan tim ini nantikan akan menentukan status Geopark Kaldera Toba. (J05)