Rumah Literasi Ranggi Terima Banpem Untuk Pegiat Literasi

  • Bagikan
RANGGINI, Ketua Yayasan Rumah Literasi Ranggi Indonesia, yang berlokasi di Komplek PWI Sumut, Desa Sampali Percut Sei Tuan, Deli Serdang, menerima bantuan pemerintah dari Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada 27-30 Agustus 2024 di Sultan Hotel dan Residence, Jakarta. Waspada/ist
RANGGINI, Ketua Yayasan Rumah Literasi Ranggi Indonesia, yang berlokasi di Komplek PWI Sumut, Desa Sampali Percut Sei Tuan, Deli Serdang, menerima bantuan pemerintah dari Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada 27-30 Agustus 2024 di Sultan Hotel dan Residence, Jakarta. Waspada/ist

JAKARTA (Waspada): 340 Komunitas Penggerak Literasi dari seluruh Indonesia berkumpul untuk mengikuti kegiatan pembekalan bantuan pemerintah oleh Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada 27-30 Agustus 2024 di Sultan Hotel dan Residence, Jakarta.

Komunitas Penggerak Literasi ini berasal dari Aceh sampai Papua, dan mereka terpilih menjadi penerima bantuan pemerintah setelah mengikuti seleksi yang begitu ketat.

Disebutkan, sebanyak 1.352 komunitas penggerak literasi yang telah mendaftarkan diri pada program ini, namun hanya 846 komunitas yang lolos validasi berkas dan pada akhirnya tim seleksi menetapkan 340 komunitas yang lolos dan berhak menjadi penerima bantuan pemerintah.

Dari 340 komunitas yang lolos sebagai penerima bantuan ini, 11 di antaranya berasal dari Sumatera Utara, yang meliputi 3 Dari Deli Serdang.

Salah satunya Rumah Literasi Ranggi, 6 Komunitas dari Asahan, di antaranya Rumah Baca LASKAR PELANGI, 1 dari Palas dan 1 dari Taput.

“Alhamdulillah, ini suatu anugerah bagi kami selama 3 tahun berkegiatan secara mandiri dan berkolaborasi dan tidak menyangka akan terpilih sebagai penerima bantuan pemerintah ini. Mengingat prosesnya yang begitu sangat ketat, dimulai dari pengunggahan berkas dan proposal, kemudian validasi,” ujar Ranggini, Ketua Yayasan Rumah Literasi Ranggi Indonesia, yang berlokasi di Komplek PWI Sumut, Desa Sampali Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Pihak Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra dari Pusat dan Balai Bahasa Sumatera Utara datang ke Rumah Literasi Ranggi untuk validasi.

“Dan pada akhirnya pada 9 Agustus 2024 kemarin, kami dinyatakan lolos sebagai penerima,” imbuh mantan wartawati TVRI Sumut, ini.

“Selain itu kami juga diundang untuk mengikuti pembekalan selama 4 hari di Jakarta, mulai dari tanggal 27-30 Agustus, bersama 340 komunitas seluruh Indonesia,” ujarnya.

Selama 4 hari para komunitas penggerak literasi mendapatkan pembekalan intensif yang meliputi berbagai materi penting.

Seperti mekanisme perpajakan, pertanggung jawaban kegiatan dan anggaran, dan penyusunan RAB serta kegiatan penguatan literasi yang akan dilakukan untuk melibatkan masyarakat.

“Saat inipun, kami masih tahapan penyempurnaan proposal dan Rencana Anggaran Biaya sejumlah kegiatan yang direncanakan, sesuai aturan Keuangan Negara yang menurut kami sangat ketat dan rigid,” sebutnya.

Namun tentu saja program ini sebagai booster pemompa semangat bagi komunitas literasi yang selama ini bergerilya untuk literasi secara sunyi.

“Banyak di antara kami selama ini mendedikasikan waktu, tenaga, bahkan hartanya secara mandiri untuk Gerakan literasi masyarakat sekitar salam belajar berbagai hal,” urainya.

Khusus Rumah Literasi Ranggi sejak Mei 2021, selain swadaya, juga didukung sejumlah relawan juga berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Di antaranya, Balai Bahasa Sumatera Utara, sejumlah Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, BCF dengan Program Campus Leader-nya serta beberapa lembaga lainnya.

Tanpa Bantuan

Plt Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia, Hafidz Muksin mengatakan, bantuan pemerintah untuk Komunitas Penggerak Literasi ini pertama kali diadakan.

“Alhamdulillah negara sekarang sudah hadir, mengingat bagaimana teman-teman komunitas literasi ini berjuang dan bergerak secara mandiri tanpa bantuan,” ujarnya.

Sebagai salah satu apresiasi negara kepada mereka, pemerintah melalui Badan Bahasa mengeluarkan bantuan pemerintah sebanyak Rp 17 milyar untuk 340 Komunitas Literasi.

Artinya, setiap komunitas mendapatkan anggaran dana sebanyak Rp 50.000.000.

“Oleh karena itu dengan adanya stimulus ini, gunakanlah untuk memberi dampak yang lebih besar kepada masyarakat terkait dengan literasi,” ujarnya.

Bantuan pemerintah (Banpem) ini diharapkan dapat memperkuat komunitas literasi dalam menjalankan aktivitas literasi, baca tulis, meningkatkan kecintaan masyarakat pada buku sesuai proposal dan anggaran yang diberikan pemerintah.(rel)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Rumah Literasi Ranggi Terima Banpem Untuk Pegiat Literasi

Rumah Literasi Ranggi Terima Banpem Untuk Pegiat Literasi

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *