JAKARTA (Waspada ): Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun mengkritisi banyaknya anak, cucu dan cicit perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengerjakan proyek -proyek pemerintah. Padahal proyek-proyek tersebut bisa dikerjakan langsung oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) nasional.
“Nah, kalau ini masih terjadi, ya bagaimana ekonomi rakyat di lapangan bisa tumbuh. Padahal Pemerintahan Prabowo-Gibran menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen,” katanya dalam rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Tohir yang didampingi Wamen Aminudin Maruf dan Donny Oskaria di Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (4/11/2024).
Lebih jauh Rudi Hartono menyebutkan bahwa dirinya mendapat laporan ketika ada proyek yang bernilai puluhan miliar dari BUMN induknya, kemudian dibentuk anak usaha agar bisa menggarap proyek tersebut.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumut III ini juga mengaku kecewa dengan peran anak, cucu dan cicit BUMN yang terlalu banyak ini, karena semua keberadaannya tidak sehat, sehingga berpotensi menjadi beban bagi laba perusahaan induknya.
“Jadi, Pak Menteri, ini masalah yang perlu segera diselesaikan,” tukas Rudi Hartono Bangun.
Rudi Hartono Bangun meminta agar Menteri BUMN segera menertibkan perilaku anak, cucu BUMN ini sehingga kontribusi BUMN bisa mencapai Rp1600 triliun hingga Rp1800 triliun.
Pada sisi lain Rudi Hartono Bangun mengapresiasi kebijakan Erick Tohir yang akan menciutkan jumlah 114 BUMN jadi 47 BUMN, apalagi jumlah 47 BUMN itu memberikan keuntungan bagi negara.
“Kita mendukung langkah Menteri BUMN yang berani menutup 7 BUMN rugi sehingga tidak menjadi beban negara,” tandasnya. (J05)