Scroll Untuk Membaca

AcehNusantara

Sekjen PDIP Silaturahmi Dengan Wali Nanggroe Aceh

Sekjen PDIP Silaturahmi Dengan Wali Nanggroe Aceh
Sekjen PDIP Silaturahmi Dengan Wali Nanggroe Aceh
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada) – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto didampingi Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri melakukan kunjungan silaturahmi ke Wali Nanggroe Aceh, Tengku Malik Mahmud Al Haythar di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Minggu (27/2/2022) malam.

Turut hadir dalam pertemuan  Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dahlan Jamaluddin, Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf, Staf Khusus Wali Nanggroe, M. Raviq, Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Samsul Rizal dan Chowadja Sanova, tokoh muda Aceh.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sekjen PDIP Silaturahmi Dengan Wali Nanggroe Aceh

IKLAN

Pertemuan berlangsung dalam suasana keakraban dan mereka membahas sejumlah hal mengenai sejarah Aceh, Mou Helsinki dan Aceh ke depan.

Hasto mengatakan, dari pertemuan dengan Wali Nanggroe, mendapatkan banyak sumber-sumber informasi tentang patriotisme, tentang eksistensi dari Negara Republik Indonesia, tentang perjuangan masyarakat Aceh untuk Indonesia.

“Kami juga banyak dialog tentang bagaimana hakikat dari keseluruhan subtansi perdamaian yang dijalankan dan masih menyisakan berbagai hal yang harus dikomunikasikan, didialogkan dengan saling menghormati terhadap MoU Helsinki tersebut,” papar Hasto dalam relisnya yang diterima di Jakarta, Senin (28/2/2022).

“Kami juga menyampaikan salam dari Ibu Megawati Soekarnoputri kepada Bapak Wali Nanggroe. Setelah ini kami akan menindaklanjuti seluruh hal yang menjadi diskusi, dan PDIP sebagai pengusung Presiden Jokowi tentu saja ingin terus mewujudkan kemajuan bagi masyarakat Aceh yang didasarkan oleh seluruh kultur dan keistimewaan dari Aceh,” tambah Hasto.

Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud, menyampaikan dialog seperti  ini untuk kebaikan Aceh dan sekaligus Negara Republik Indonesia.

“Malam ini luar biasa bagi saya dapat berdialog dengan Pak Sekjen dan rombongan. Kita membicarakan Aceh ke depan, dan juga kita bicarakan sedikit sejarah pergolakan Aceh. Bagaimana Aceh dan Mou Helsenki, bagaimana kita menyelesaikannya. Karena keistimewaan itu bisa berjalan agar pembangunan Aceh dapat berlangsung baik.

Mengakhiri pertemuan, Hasto dan Tengku
Malik Mahmud, saling bertukar cindera mata.
Hasto menyerahkan batik dan sejumlah buku antara lain buku berjudul Mustika Rasa, Peribahasa Nusantara: Mata Air Kearifan Bangsa, dan Merawat Pertiwi.

Sementara, Hasto menerima kupiah meukeutop dan siwah (yang levelnya lebih dari rencong), dan Cap Sikureung (lambang Wali Nanggroe).

“Selamat sudah menjadi warga Aceh,” kata Wali Nanggroe sambil tersenyum ke Hasto (J05/rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE