Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Sekretaris TPN: Kepemimpinan Ganjar-Mahfud Berbasis Pada Rakyat

Sekretaris TPN: Kepemimpinan Ganjar-Mahfud Berbasis Pada Rakyat
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfid, Hasto Kristiyanto, (kanan). (Ist)
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyatakan bahwa program yang dibawa pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud berbasis pada wong cilik dan pemberdayaan anak bangsa, bukan sekedar obyek untuk dipajaki.

Hal itu disampaikan Sekretaris TPN Ganjar-Mahfid, Hasto Kristiyanto, terkait 21 program Ganjar-Mahfud yang dipaparkan Mahfud MD saat debat cawapres.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sekretaris TPN: Kepemimpinan Ganjar-Mahfud Berbasis Pada Rakyat

IKLAN

“Itu dari 21 program Pak Ganjar-Prof Mahfud adalah menghadirkan kekuasaan untuk rakyat. Menghadirkan kebijakan-kebijakan yang mengangkat aspek pemberdayaan rakyat,” jelas Hasto di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Jalan Diponegoro 72, Jakarta Pusat, Sabtu (23/12/2023).

Hasto pun menyebut sejumlah program konkret yang akan dilakukan. Semua program itu berbasis pada wong cilik, akar rumput, dan rakyat di bawah.

“Penciptaan lapangan kerja, KTP Sakti dan pemberantasan korupsi sebagai syarat terpenting. Karena tanpa keadilan hukum negara tidak akan maju,” jelas Hasto.

Dalam debat cawapres, Mahfud Md menyebut ada 21 program unggulan dalam visi misinya di Pilpres 2024 bersama Ganjar Pranowo. Program itu terhitung senilai Rp2.500 triliun.

“Kami Ganjar dan Mahfud ingin memastikan untuk menyelenggarakan negara yang bersih melalui penegakan hukum tanpa pandang bulu. Ganjar Mahfud menyiapkan 21 program unggulan senilai Rp 2.500 triliun selama 5 tahun,” kata Mahfud.

Soal Dasi Kuning

Di sisi lain pernyataan Presiden Jokowi yang memakai simbol dasi warna kuning untuk menggambarkan dukungan kepada Partai Golkar mendapat banyak respon dari masyarakat.

Hal ini pun ditanyakan awak media kepada Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dimana Presiden Jokowi hingga saat ini masih berstatus kader PDIP.

“Soal (Jokowi mengaku nyaman) pakai dasi kuning, kita lihat partai Golkar ini kan partai besar. Tapi oleh proses politik akhirnya tak bisa mencalonkan calon presiden dan calon wakil presiden yang berasal dari partai Golkar. Sehingga ketika kemudian mendapatkan hadiah dasi kuning yaitu satu hal yang wajar dalam politik,” ujar Hasto.

Hasto pun menyebut dasi kuning yang dikenakan oleh Jokowi itu tak lebih dari hadiah, karena Golkar sebagai partai besar tidak mengusung kader sendiri sebagai capres ataupun cawapres. Tapi mendukung Gibran Rakabuming Raka yang notabene anak Jokowi.

“(Itu cuma hadiah?) Iya. Karena sudah tidak mencalonkan dari kadernya sendiri,” tegas Hasto.

Apa yang terjadi pada Golkar ini, kata Hasto berbeda dengan PDI Perjuangan yang terus menggembleng kader, sehingga mampu melahirkan calon-calon pemimpin dari rakyat.

“Yang terjadi pada Golkar beda dengan PDIP yang melakukan satu kaderisasi, sehingga hadiah yang diberikan oleh PDIP adalah hadiah dari rakyat, dukungan pergerakan rakyat. Karena Pak Ganjar dan Mahfud dari kalangan rakyat biasa. Bukan dari kalangan elit,” tukas Hasto. (Rel/J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE