Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Soal Ketahanan Pangan, Komite II DPD RI Gelar Rapat Dengan Bapanas

Soal Ketahanan Pangan, Komite II DPD RI Gelar Rapat Dengan Bapanas
Komite II DPD RI foto bersama dengan Bapanas usai rapat di Gedung DPD Jakarta, Selasa (9/9/2025). (ist)
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Untuk meneruskan aspirasi dari daerah terkait ketahanan pangan, Komite II DPD RI langsung menggelar rapat dengar pendapat dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Komite II DPD RI berkomitmen untuk memasukkan aspirasi daerah ke dalam kebijakan nasional. DPD pun mendorong Bapanas agar tidak sekadar fokus pada angka statistik, tetapi memastikan, ketersediaan dan pemerataan pangan langsung dirasakan masyarakat di daerah

” Negara harus hadir dengan strategi yang komprehensif di tengah fluktuasi harga global, perubahan iklim, hingga gangguan rantai pasok. Sehingga rakyat tidak menjadi korban dari ketidakpastian pangan,” kata Ketua Komite DPD RI, Badikenita Sitepu di Gedung DPD RI, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Sementara itu Wakil Ketua Komite II DPD RI, La Ode Umar Bonte menilai persoalan alih fungsi lahan oleh pihak-pihak swasta menjadi permasalahan utama yang terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia.

“Hingga saat ini petani di daerah kesulitan melawan oligarki yang menguasai alih fungsi lahan yang seharusnya ditanami tanaman pangan menjadi perkebunan kelapa sawit dan tambang. Jika hal ini terus berlanjut, ketersediaan pangan daerah dapat terancam,” serunya.

Di sisi lain, Anggota DPD RI Sulawesi Selatan (Sulsel) Abdul Waris Halid mengatakan, walaupun Sulsel merupakan lumbung padi nasional, namun bencana alam menjadi masalah baru yang dapat mengganggu produksi pertanian di sektor beras.

“Masalah banjir, kerusakan saluran irigasi dan kelangkaan pupuk menurunkan persentase produksi beras Sulsel. Hal ini harus menjadi perhatian agar asta cita Presiden Prabowo yaitu swasembada pangan dapat segera terwujud,” ucapnya

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa saat ini permasalahan kerusakan irigasi sudah ditinjau Bapanas, Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Dirinya juga mengajak agar setiap daerah menerapkan penganekaragaman pangan.

“Penganekaragaman pangan penting agar daerah tidak tergantung pada ketersediaan pangan tertentu terutama beras. Kami juga sedang menjalakan program penyediaan storage penyimpanan hasil tani dan laut untuk menjaga ketersediaan pangan daerah,” kata Arief

Bapanas menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Kolaborasi ini diharapkan dapat mewujudkan Indonesia yang kuat, berdaulat, dan sejahtera melalui pangan. (id10)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE