JAKARTA (Waspada): Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristiyanto menyinggung kesimpulan media massa dan media sosial yang mengungkapkan debat kandidat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Minggu (7/1/2024) kemarin, mengalami peningkatan kualitas dibandingkan sebelumnya.
“Dari media, baik media sosial dan media mainstream, debat menunjukkan suatu peningkatan kualitas. Misalnya, kita lihat, apakah puas, kemudian bagaimana penilaian kandidat, saya kira Presiden Jokowi akan mengikuti,” kata Hasto menjawab awak media di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).
Namun, Hasto merasa sependapat dengan keinginan Jokowi agar pelaksanaan debat kandidat Pilpres 2024 ke depan bisa lebih baik dari debat sebelumnya.
Menurut Hasto agar debat berkualitas dan ada edukasi maka harus membuka satu sesi untuk memberikan suatu peluang di dalam pengertian penyampaian gagasan yang sebenar-benarnya.
Di sisi lain, Hasto berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pemilu bisa memperhatikan pernyataan Jokowi agar pelaksanaan debat kandidat Pilpres 2024 selanjutnya bisa diperbaiki.
“Jadi, apa yang disampaikan Pak Presiden Jokowi, oleh KPU selaku penyelenggara pemilu harus ditangkap dengan sebaik-baiknya, agar ke depan fungsi edukasi dan penajaman gagasan juga bisa ditingkatkan sebaik-baiknya,” harap Doktor jebolan Universitas Pertahanan RI itu.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud berharap pada pelaksanaan debat keempat kandidat Pilpres 2024 tanggal 21 Januari yang akan diikuti para calon wakil presiden (cawapres) sudah ada perbaikan sehingga debat antara kandidat sudah terjadi tanpa muncul pertanyaan bernuansa singkatan.
Sebelumnya, Jokowi menganggap debat ketiga kandidat pilpres 2024 tidak edukatif, karena banyak serangan bersifat personal.
Menurut dia, serang menyerang wajar dalam debat asalkan seputar kebijakan atau visi. Bukan personal.
“Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi,” katanya.
Jokowi juga menyarankan ada perbaikan format debat agar pelaksanaan sawala kandidat pilpres selanjutnya bisa memuat sisi edukatif.
“Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup,” ujarnya. (irw)