JAKARTA (Waspada): Menjelang musim haji tahun 1444 hijriyah, suhu di Arab Saudi belakangan terus mengalami peningkatan. Diprediksi, suhu tersebut akan terus meningkat mencapai 48-50 derajat dalam puncak haji nantinya di bulan Juni 2023.
“Tahun lalu panas di Arab Saudi. Melihat pergerakan suhu udara yang terus meningkat belakangan ini, maka prediksi kami suhu udara dalam musim haji ini akan meningkat mencapai 50 derajat,” ujar Staf Khusus Menteri Agama RI, Wibowo Prasetyo, ketika menyambangi Kelas Tugas Fungsi (Tusi) Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (11/4) malam.
Gus Bowo (sapaan Wibowo Prasetyo) menjelaskan, suhu cuaca yang panas diharapkan para petugas dan jamaah untuk mempersiapkan kesehatan yang baik, mulai dari menjaga pola makan, istirahat yang cukup dan asupan gizi yang memadai. “Jangan lupa nanti di Arab Saudi, selalu mengonsumsi vitamin dan suplemen,” katanya.
Untuk menghadapi suhu yang panas itu, Gus Bowo meminta jamaah dan seluruh petugas mempersiapkan dan membawa masker, sehingga dapat menahan hawa panas dan debu selama berada di tanah suci.
Untuk memudahkan pemakaian maka masker, vitamin, suplemen dan obat-obat pribadi lainnya harus selalu dibawa dalam tas saku.
Pandemi sudah mulai mereda di Arab Saudi, bahkan sekarang tidak ada lagi pembatasan-pembatasan. Namun di negara India, kasus COVID-19 mulai terjadi peningkatan lagi,” kata Gus Bowo.
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo, ketika mengisi sebelumnya mengatakan, penggunaan masker ketika musim haji bukan semata-mata untuk menghindari wabah COVID-19. Pasalnya, sebelum pandemi pihaknya juga menyarankan setiap jamaah dan petugas juga menggunakan masker, terutama ketika arafah muzdalifah dan mina (armuzna).
Untuk masker kain, Liliek menyarankan nantinya untuk dibasahi dengan air, sehingga dapat menyaring debu atau kotoran. “Jika masker kainnya basah, maka debu tidak terhirup ke hidung,” katanya.
Untuk menghindari dehidrasi, jamaah dan petugas diharapkan sering-sering minum dengan secukup membasahi mulut. “Minum harus sering-sering untuk membasahi kerongkongan, tapi jangan banyak-banyak, karena minum yang berlebihan akan berdampak terhadap seringnya buang air,” tambah Liliek.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kloter Pertama Gelombang Pertama jamaah haji Indonesia rencananya akan bertolak ke tanah suci, 24 Mei 2023. Sedangkan petugas PPIH Arab Saudi, akan diberangkatkan ke tanah suci secara bertahap sejak 16 April, baik PPIH yang akan bertugas di Daerah Kerja (Daker) Bandara Madinah, Daker Bandara Jeddah, Daker Mekah dan Daker Madinah. (b11)