Scroll Untuk Membaca

HeadlinesNusantara

Teknologi Kesehatan Di Indonesia Perlu Transformasi

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Rektor Institut Kesehatan Indonesia Nurlis Effendi (foto) menyebutkan sektor teknologi, data, regulasi hingga kedaruratan kesehatan di Indonesia perlu bertransformasi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat.

“Di Amerika, kejahatan siber menyasar data kesehatan, karena itu sebelum terjadi di Indonesia, keamanan data kesehatan atau cyber security-nya harus diperkuat,” kata Nurlis dalam agenda dialog Talkshow dengan tema Transformasi Kesehatan Indonesia, Seperti Apa? yang diikuti dari YouTube IKI di Jakarta, Ahad (10/4).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Teknologi Kesehatan Di Indonesia Perlu Transformasi

IKLAN

Ia mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2021 telah meluncurkan enam pilar transformasi pada sektor kesehatan di Indonesia yang bergulir hingga 2024.

Enam pilar yang dimaksud di antaranya transformasi layanan primer, transformasi layanan sekunder (rujukan atau rumah sakit), transformasi sistem layanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi sumber daya manusia kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Menurut Nurlis, transformasi regulasi kesehatan juga perlu dipertimbangkan untuk diadopsi sebagai pilar tambahan dalam transformasi kesehatan nasional.

“Seharusnya selain enam pilar, kita juga memerlukan transformasi regulasi kesehatan karena masih banyak aturan dan undang-undang yang belum mendukung perkembangan transformasi teknologi kesehatan di Indonesia,” katanya.

Selain transformasi regulasi, kata Nurlis, diperlukan transformasi teknologi data kesehatan sebagai transformasi digital teknologi kesehatan.

Dalam acara yang sama, pakar spesialis kedaruratan, ahli gigitan ular berbisa, Tri Maharani mengatakan transformasi kedaruratan saat bencana perlu diperhatikan pemerintah.

“Misalnya, makanan untuk korban bencana jangan hanya mi instan. Kita perlu makanan bergizi lengkap untuk korban bencana agar penyakit tidak mudah menular dan berkembang di lingkungan yang sedang dilanda bencana,” ujarnya.

Peneliti BRIN, Didik Budijanto menyebutkan transformasi dari sistem teknologi kesehatan harus berbasis data dan pelayanan.

“Transformasi enam pilar kesehatan harus fokus dari teknologi digital di kesehatan akan kami geser dari yang sifatnya pelaporan, menjadi pelayanan,” ujarnya. (m14)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE