Laporan Haji: Muhammad Ishak
ARAB SAUDI (Waspada): Empat jemaah haji lanjut usia (lansia) asal Indonesia, mengalami kejadian tidak mengenakkan ketika dihentikan petugas Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, ketika melakukan tawaf. Pasalnya, jemaah tidak megetahui telah menggunakan jasa pendorong kursi ilegal.
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Harun Al Rasyid, Rabu (7/6) mengatakan, pihaknya mengingatkan jemaah untuk tidak mudah percaya terhadap oknum-oknum yang mengaku sebagai petugas di Masjidil Haram, Makkah.
Harun menyebutkan, petugas gadungan dengan berpakaian ihram memakai ciri-ciri dengan gelang yang seperti petugas lalu menawarkan berbagai layanan dengan iming-iming kemudahan dalam beribadah.
“Tawaran mendorong kursi roda paling banyak terjadi, terutama kepada para jemaah lansia yang hendak melaksanakan tawaf dan sa’i,” kata Harun.
Diharapkan, jemaah untuk menggunakan jasa kursi dorong yang telah disiapkan pihak Masjidil Haram. Tandanya mereka memakai rompi,” pesan Harun.
Diminta, jemaah untuk tidak memanfaatkan jasa kursi dorong yang tidak resmi dari keamanan Arab Saudi atau Masjidil Haram. “Cara menghindari agar tidak tertipu adalah dengan melihat baju seragam dan berjejer rapi di titik yang telah ditentukan, baik lantai dasar atau lantai dua, pungkas Harun.
Sebelumnya, empat jemaah Indonesia asal embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) ditinggal kabur empat petugas gadungan yang mengaku pendorong kursi roda di Masjidil Haram, pada Minggu (4/6).
Beruntung, kesigapan petugas PPIH Arab Saudi dari layanan perlindungan jemaah yang membantu. Setelah berdiskusi dengan petugas Masjidil Haram, keempat jemaah itu akhirnya diizinkan melanjutkan tawaf. Mereka kemudian menggunakan jasa kursi roda resmi yang disediakan Masjidil Haram.
Sebagaimana diketahui, selain kursi roda, Masjidil Haram juga menyediakan jasa penyewaan skuter listrik yang berlokasi di lantai atas. Ada jalur khusus yang disediakan jemaah yang akan tawaf dan sai menggunakan skuter dan kursi roda. (b11)