Laporan Haji: Muhammad Ishak
ARAB SAUDI (Waspada): Kurang lebih dua pekan lagi, jemaah haji akan menjalankan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Untuk menghadapi fase Armuzna, jemaah haji harus menyiapkan fisik dan mental agar seluruh rukun wajib haji dapat dilaksanakan dengan lancar.
Untuk itu, tim promosi kesehatan PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M menggencarkan edukasi mengenai kesehatan haji di sejumlah titik penginapan jemaah haji. Kegiatan edukasi dilaksanakan berkolaborasi dengan tim bimbingan ibadah, sehingga dalam satu waktu jemaah haji mendapatkan muatan edukasi mengenai kesehatan dan ibadah.
“Edukasi yang diberikan kepada jemaah dimaksudkan agar muncul kesadaran dari jemaah haji bahwa fase armuzna diperlukan persiapan kesehatan dan mental,” kata Koordinator Promosi Kesehatan Daker Makkah PPIH Arab Saudi, Rahmat Kurniadi, Selasa (13/6).
Dia mengaku telah melakukan edukasi tentang kesehatan jemaah haji sebagai upaya memberikan pemahaman dan kesadaran dalam menghadapi armuzna. “Untuk itu supaya tetap sehat, tim promosi kesehatan menyelenggarakan edukasi mengenai tips sehat menjelang armuzna,” kata Rahmat.
Tips kesehatan jelang Armuzna yaitu pertama, kurangi aktivitas fisik yang berlebihan seperti memaksakan diri untuk ziarah, umrah sunah, beribadah di Masjidil Haram terutama bagi jemaah yang berisiko tinggi (Risti).
Kedua, mewaspadai cuaca panas di Makkah yang tinggi potensi jemaah menjadi dehidrasi. “Tidak hanya dehidrasi, cuaca panas juga dapat membuat psikologi orang terpengaruh. Oleh karenanya jemaah haji diimbau untuk minum dan jangan menunggu haus,” timpa Rahmat.
Begitu juga ketika bepergian meninggalkan penginapan, dianjurkan untuk membawa air. Bagi jemaah haji Risti disarankan mengonsumsi satu oralit per hari untuk menjaga elektrolit yang ada di tubuh. “Jadi kemanapun pergi bawalah air minum. Kami sudah memberikan oralit, jadi satu hari targetnya satu oralit cukup untuk menambah elektrolit yang ada di tubuh,” tuturnya.
Ketiga, dia meminta jemaah harus makan secara teratur, apalagi aktifitas ibadah jemaah haji sangat padat. Jangan lupa bawa bekal saat meninggalkan penginapan juga membawa makanan. Hal ini dapat mengantisipasi jika saat bepergian hingga lewat waktu makan, maka dapat mengkonsumsi makanan tersebut.
Keempat, jika jemaah haji terpaksa ke luar penginapan di siang hari maka gunakanlah alat pelindung diri (APD) seperti topi, kacamata hitam, masker, payung, dan alas kaki. Dan kelima, konsumsi obat rutin secara teratur bagi jemaah haji Risti. Jemaah haji juga diimbau untuk segera memeriksakan diri jika sakit jangan menunggu kondisi menjadi parah.
“Jangan menunggu dokter untuk visitasi namun jemaah haji diminta aktif memeriksakan diri ke tenaga kesehatan kloter sebagai salah satu bentuk deteksi dini,” kata Rahmat.
Keenam, penting untuk mengelola stres. Jemaah haji diberikan pemahaman bahwa kondisi di Armuzna adalah serba darurat. Oleh karenanya jemaah harus siap dengan situasi yang padat, berdesakan, segala hal serba terbatas. Jemaah diimbau untuk tetap sabar dan dapat mengelola stres dengan baik.
Ketujuh jemaah haji patuh pada kebijakan penyelenggara haji seperti di antaranya himbauan kurangi aktifitas fisik atau ibadah sunah, menghindari umrah pada siang hari, dan bagi jemaah haji Lansia yang melakukan aktifitas ibadah harus memastikan selalu bersama pendampingnya.
Lebih lanjut Rahmat juga mengimbau agar sesama jemaah haji saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan membantu jemaah haji lansia, risti dan disabilitas. “Perlu adanya peran aktif ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter untuk monitor kondisi jemaah haji yang risti di kloter masing-masing,” sebut Rahmat.
Jemaah haji diajak untuk melakukan olah tubuh ringan yang dapat diaplikasikan setiap waktu, sehingga otot dan saraf tubuh jemaah haji tetap aktif. Gerakan seperti menggerakan jari dan telapak tangan, menepuk telapak tangan, menepuk sela-sela jari tangan, hingga menepuk-nepuk lengan. Sembari melakukan gerak olah tubuh, jemaah haji diajak juga untuk berselawat.
“Gerakan ini berguna untuk menstimulasi saraf yang ada di tangan yang sangat berguna bagi kesehatan. Sambil melakukan olah tubuh, jemaah diajak untuk berselawat,” kata Rahmat, seraya meminta jemaah untuk mengingatkan temannya membawa tanda pengenal seperti gelang, dan kartu kesehatan jemaah haji. (b11).