JAKARTA (Waspada.id): Direktur Eksekutif Komite Pengawas Penggunaan Pengadilan Indonesia (KP3-I), Tom Pasaribu, mengatakan bentrok masyarakat adat Sihaporas dengan Toba Pulp Lestari (TPL), bukti nyata bahwa keberadaan TPL justru menambah penderitaan masyarakat.
Disamping menciptakan gangguan kesehatan dan perekonomian masyarakat, ternyata TPL juga memaksa penanaman di lahan-lahan masyarakat adat dan hutan lindung, ujar Tom Pasaribu melalui komunikasi WA dengan waspada Jakarta, Kamis (25/9/2025), menamggapi terjadinya kembali bentrok antara warga dan pihak pengamanan TPL, Senin (22/9/2026), di Desa Sihaporas Sidamanik, Simalungun.
Tom Pasaribu mengungkapkan persoalan TPL, (sebelumnya bernama PT Inti Indorayon Utama-red), telah terjadi semenjak perusahaan tersebut dibuka. Bahkan kita tidak tahu, berapa banyak lagi korban meninggal, sakit menahun, dan luka-luka akibat konflik dengan TPL .
“Kenapa elit politik suku Batak yang selama ini mendapat posisi di Parlemen dan Pemerintahan mendiamkan hal tersebut? tukas Tom Pasaribu
Torpedo Podcast
Sementara itu Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt. Dr. Victor Tinambunan, yang gencar menyuarakan penutupan TPL., saat jadi nara sumber di Tarpedo Podcast mengungkapkan alasan, hingga sampai pada sikap menyuarakan penutupan TPL.
Dalam narasi yang diterima waspada dari host Torpedo Podcast, Ephorus HKBP Pdt Victor Tinambunan mengungkapkan yang dilihat dan dialaminya selama ini .
” Saya sendiri berpikir dialog tidak ada gunanya, malah nanti menguras energi menghabiskan waktu. Saya sudah tiba pada kesimpulan dengan semua yang kita lihat fakta di lapangan, mengalami sendiri. Kita lihat pergerakan yang ada, sekarang ini makin deras. Kemudian hasil-hasil studi yang saya tahu tidak pernah ada sangkalan. Mulai puluhan tahun lalu masuk media mainstream, masuk ke media sosial sekarang. Buku sudah terbit sekarang, ada buku “Jeritan Bona Pasogit’ di situ, direkam korban – korban sejak puluhan tahun yang lalu sampai hari ini,” kata Ephorus HKBP.
Dia mengakui, melihat ini semua, tidak ada keraguan baginya umtuk mengatakan kehadiran TPL sejak awal sampai sekarang itu, lebih banyak dampak negatifnya, kerusakan yang ditimbulkan secara sosial dan alam.
Adapun perbincangan lengkap Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan dengan dua host putra Sumut, yakni Fathan Sinaga dan Rafyq Panjaitan, terkait TPL, pada Kamis (25/9/2025) di Jakarta, akan segera tayang di channel YouTube, Torpedo Podcast. (id10).