Nusantara

Tradisi Mudik Terus Lestari, Wamenag: Membawa Berkah

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Mudik alias pulang ke kampung halaman saat hari raya Iedul Fitri, telah menjadi semacam tradisi bagi sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia. Saat mudik itulah, kerinduan pada kampung halaman terobati dan silaturahim bersama keluarga besar terlaksana.

“Tradisi mudik harus tetap dilestarikan. Sebab orang pasti merindukan kampung halamannya. Siapapun dia. Karena dari sanalah nilai-nilai yang membentuk seseorang terbangun,” kata Wakil Menteri Agama, KH Zainut Tauhid Sa’adi, saat menanggapi fenomena mudik di masyarakat muslim Indonesia, Rabu (27/4).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Tradisi mudik dinilai sangat baik karena punya nilai spiritual tinggi. Kasih sayang pada orang tua, sanak saudara dan kampung halaman, menjadi semangat untuk terus berjuang menghadapi hidup yang tidak mudah. Terlebih, nilai perputaran ekonomi selama mudik sangat bermanfaat bagi kemajuan desa atau kota tempat para pemudik hadir.

“Jadi kita jalani kebahagiaan mudik ini sebagai kegiatan positif dan penuh berkah,” tandas Zainut.

Tahun ini pemerintah membolehkan masyarakat mudik, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, utamanya memakai masker dan telah divaksinasi Covid-19 secara lengkap. Animo mudik tahun ini diperkirakan meningkat tajam, karena ‘kran’ mudik baru dibuka setelah dua tahun vakum.

“Setidaknya ada 85 juta pemudik yang akan bergerak menuju berbagai pulau di Indonesia. Jumlah itu naik beberapa kali lipat dibanding dua tahun lalu.  Itu semua karena kerinduan pada tempat masa kecil begitu besar,” imbuh Zainut.

Bicara mudik ke kampung halaman, Wamenag juga mengingatkan agar kita semua mengingat juga akan mudik kepada Sang Pencipta. Sebagaimana kerinduan pada kampung halaman dan sanak saudara, maka seharusnya kerinduan pada kehidupan di akhirat yang terbaik, juga diprioritaskan.(J02)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Nusantara

JAKARTA (Waspada): Pesantren Al Zaytun mendapat sorotan publik seiring pernyataan yang disampaikan pengasuhnya, Panji Gumilang, dan sejumlah isu lainnya. Ada yang menilai Al Zaytun sesat dan menyimpang, serta mendesak untuk…