JAKARTA (Waspada): Wakil Ketua Komisi Ketatanegaraan MPR-RI Martin Hutabarat mendorong pihak Kepolisian bertindak cepat dan tidak membuang-buang waktu untuk mencari bukti-bukti yang diduga ada di lokasi sehingga kasus penemuan 5 mayat (4 berjenis kelamin laki-laki dan 1 perempuan) di lantai 15 kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) Jl. Sampul Medan, Selasa (12/12) dapat cepat terungkap.
“Ini peristiwa memalukan, dimana di gedung suatu perguruan tinggi ditemukann lima mayat. Diduga keras ini adalah korban pidana, sehingga ada usaha untuk menghalang-halangi penyelidikannya,” kata Martin Hutabarat yang juga Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra Sumatera Utara menjawab waspada.id melalui komunikasi WhatsApp, Rabu (13/12/2023) menanggapi penemuan lima mayat oleh Sat Reskrim Polrestabes Medan saat melakukan penggeledahan di kampus Unpri.
Menurut Martin Hutabarat yang juga tercacat sebagai calon anggota legislatif Partai Gerindra no urut 5 daerah pemilihan Sumut 1 ini, rasa-rasanya aneh kalau ada jenazah dari luar dibawa orang ke kampus untuk disembunyikan.
” Tidak masuk akal rasanya. Saya beranggapan bahwa kejadian pidana terhadap kelima jenazah tersebut terjadi di kampus. Kapan kejadian meninggalnya dan siapa orang-siapa yang meninggal tersebut, apakah warga kampus atau orang luar? Perlu cepat diselidiki oleh Polisi,” tukasnya.
Untuk mempercepat siapa orang yang meninggal itu, Martin Hutabarat menyarankan agar pihak Kepolisian membuka posko pengaduan dari masyarakat.
” Saya kira Polisi bisa membuat posko pengaduan dari masyarakat khususnya bagi warga kampus, lokasi sekitar kejadian ditemukannya lima mayat itu, tandasnya.
“Pendeknya ini sangat memalukan kita warga Medan, khususnya masyarakat perguruan tinggi. 5 jenazah ditemukan di kampus, tanpa jelas asal usulnya, ini sangat aneh,” pungkas Martin Hutabarat. (J05).
