JAKARTA (Waspada): Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan kader PDIP yang merupakan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alis BTP, mendorong agar para kader muda partai untuk berjuang dalam politik demi memastikan kebijakan negara yang membebaskan rakyat dari berbagai persoalannya.
Hasto menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk merenungkan apa sebenarnya tujuan dalam berpolitik.
“Ibu Megawati memberikan pesan bahwa berpolitik itu sederhana, berpolitik itu bagaimana kita menggalang kekuatan rakyat yang punya cita-cita, punya mimpi, punya harapan. Yang mewujudkan dalam dukungan politiknya. Sehingga dengan kekuasaan politik itu kita akan mewujudkan kebijakan publik yang bisa membebaskan rakyat dari berbagai persoalannya,” kata Hasto saat mengikuti webinar yang digelar Banteng Muda Indonesia (BMI), di Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Sesuai pesan Megawati, lanjut Hasto, kader BMI diminta belajar dari tokoh-tokoh bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta. Sebab pada usia 16 tahun, misalnya, Bung Karno sudah mempunyai cita-cita Indonesia merdeka. Dan itu berawal dari pertanyaan kritis mengapa kita terjajah pada saat itu.
“Dialetika itu dilakukan saat bertemu dengan Pak Marhaen, kenapa Pak Marhaen ini miskin padahal dia punya lahan, dia punya cangkul, kenapa dia miskin. Dan ada jutaan petani begitu,” kata Hasto.
“Jadi anak-anak muda berpikirlah kritis, sepetti Bung Karno mempertanyakan suatu hal dan mencari jawaban, ujarnya.
Sementara BTP menjelaskan bahwa ketika dirinya menjadi gubernur di Jakarta, dia merasa bahagia walau gaji pejabat negara kecil dibanding menjadi pengusaha.
“Seperti kata Bu Mega, kalau mau menolong rakyat, ya kita gunakan kekuasaan untuk rakyat. Kita takkan mungkin menggunakan uang kita sendiri, uang kita sendiri takkan mampu menyelesaikan itu. Pengusaha takkan mampu menolong begitu banyak rakyat. Pengusaha itu uangnya terbatas. Maka harus dengan negara, agar kebijakannya pro rakyat,” kata BTP.
Dengan jabatan gubernur, BTP mengaku dirinya bisa membantu rakyat yang kurang mampu memenuhi kebutuhan harian. Bisa menggratiskan bus untuk rakyat yang menerima gaji minimum.
“Dan saya merasakan sukacita sebagai pengusaha, tak sebesar dengan ketika menjadi pejabat yang negara yang bisa melayani dan menolong rakyat. Sukacita menolong rakyat itu tak bisa dikalahkan oleh apapun usaha sebagai pengusaha,” tandas Ahok.
Sementara Ketua BMI Mochamad Herviano mengucapkan selamat hari raya Imlek untuk warga Indonesia Etnis Tionghoa, yang tidak terpisahakan dari NKRI.
Pada kesempatan itu, BMI juga menggelar aksi sosial berupa pemberian bantuan kepada warga di masa pandemi. Salah satunya adalah bantuan vitamin dan obat-obatan kepada wartawan.
“Kami ucapkan selamat Hari Pers Nasional, pungkas Herviano. (J05)