BANDA ACEH (Waspada): Partai kedua Persiraja Banda Aceh kontra PSKC Cimahi yang akan berlangsung di Stadion H Dimurthala, pada Sabtu (10/9) bakal dikawal 25o aparat kepolisian.
Penambahan personel polisi ini terkait erat dengan insiden sebelumnya yang sempat diwarnai aksi pembakaran fasilitas stadion. Hal ini diawali insiden mati lampu saat Persiraja menjamu PSMS Medan, Senin pekan lalu.
Guna mengantisipasi hal serupa agar tidak terulang kembali, apalagi kali ini panitia pelaksana menggratiskan tiket untuk laga lawan Cimahi. Karena itu, kali ini Polda Aceh ikut mem-backup Polresta Banda Aceh dengan menurunkan 250 personel.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy dalam keterangannya, Jumat (9/9) merinci jumlah personel dari Polresta 100 personel dan Polda Aceh 150 personel.
Ia menambahkan, selain dari Polda Aceh, TNI juga akan menurunkan satu peleton personelnya untuk mengamankan jalannya pertandingan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Winardy berharap, saat pertandingan nanti, penonton tidak bertindak anarkis atau provokasi yang dapat menggangu jalannya laga Persiraja vs PSKC Cimahi.
“Penonton diharapkan tertib dan jangan sesekali memprovokasi sehingga timbul keributan. Ini demi marwah dan harga diri klub sepak bola kebanggaan kita Persiraja,” ujarnya.
Sementara Kapten tim Persiraja Mukhlis Nakata yang didampingi Ikhsan Aiyub mengharapkan kepada para penonton untuk tertib dan santun. “Jagalah keamanan dan ketertiban selama menonton pertandingan. Karena kalau terjadi insiden yang rugi juga klub,” sebut dia.
Karena itu, ia meminta kepada pendukung Persiraja untuk lebih dewasa dan bersikap baik. “Mari kita menjaga marwah Stadion H Dimurthala, agar tidak ada lagi aksi-aksi yang memalukan dan mencoreng nama baik Persiraja,” ujar dia.
Hal senada juga diungkapkan Ikhsan Aiyub. Ia juga meminta para pendukung untuk menjadi keamanan dan ketertiban serta tidak berlebihan selama pertandingan berlangsung. (b04)
