Gubernur Aceh H Muzakir Manaf, saat melepas atlet Aceh ke PON Bela Diri 2025. Waspada.id/Ist
BANDA ACEH (Waspada.id): Setelah sempat diragukan akibat kisruh organisasi, Aceh akhirnya memastikan keikutsertaannya pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah.
Kepastian itu datang setelah Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) KONI Aceh berhasil digelar pada Kamis (9/10/2025), yang menetapkan Saiful Bahri alias Pon Yaya sebagai Ketua Umum KONI Aceh masa bakti 2025–2029.
Hanya beberapa jam setelah terpilih, Pon Yaya langsung menjalankan tugas perdananya dengan mendampingi Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf (Mualem) dalam acara pelepasan kontingen Aceh ke PON Bela Diri 2025, di Pendopo Gubernur Aceh, Kamis malam (9/10).
Dalam sambutannya, Mualem menegaskan pentingnya semangat kebersamaan, kejujuran, dan kerja keras untuk menjaga serta meningkatkan prestasi olahraga Aceh.
“Di PON sebelumnya (Aceh–Sumut 2024) kita sudah raih prestasi maksimal. Di NTT dan NTB (PON XXII 2028) nanti, kita harus lebih siap. Dengan kepemimpinan baru KONI Aceh, saya yakin prestasi olahraga Aceh akan lebih maksimal lagi,” ujar Mualem yang turut didampingi Sekda Aceh, M. Nasir, MPA.
Mualem juga mengingatkan pentingnya stabilitas organisasi KONI Aceh sebagai kunci keberhasilan pembinaan atlet. “Yang penting dalam pengurus KONI Aceh itu bekerja sama, jujur, dan ikhlas. KONI Aceh harus stabil, tidak boleh ada kelompok-kelompok. Tanpa kebersamaan, cita-cita tidak akan tercapai,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Aceh Pon Yaya menegaskan bahwa keikutsertaan Aceh di PON Bela Diri menjadi awal kebangkitan pasca-kisruh organisasi. Aceh mengirimkan 44 atlet, 16 pelatih, dan 10 manajer untuk berlaga di 10 cabang olahraga, yakni taekwondo, judo, gulat, tarung derajat, pencak silat, kempo, sambo, karate, wushu, dan jiu-jitsu.
“Even ini sangat penting untuk kita ikuti dengan sukses. Dari ajang ini kita akan dapat menilai dan mengevaluasi hasil latihan atlet dan pelatih yang telah dijalani selama ini,” ujar Pon Yaya.
Ia menambahkan, PON Bela Diri yang berlangsung 11–26 Oktober 2025 bukan sekadar ajang pertandingan, tetapi juga momentum evaluasi menuju Porwil Sumatera 2027, Pra Kualifikasi PON 2027, dan PON XXII Tahun 2028.
Sebagai ketua baru, Pon Yaya menegaskan tekadnya untuk melanjutkan tren positif peningkatan prestasi olahraga Aceh yang telah dirintis oleh para pendahulunya.
“Saya bertekad melanjutkan prestasi yang telah dirintis oleh Bapak H. Muzakir Manaf (Mualem) dan almarhum H. Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak),” katanya.
Ia pun mengajak seluruh elemen olahraga Aceh bersatu. “Dengan kebersamaan dan dukungan semua pihak, insya Allah Aceh akan terus berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tutupnya. (id64)