BANDA ACEH (Waspada): Kontingen Aceh di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XVII Padang, Sumatera Barat berada diperingkat ke 14. Sementara DKI Jakarta tampil sebagai juara umum.
Meski pulang dengan prestasi di luar 10 besar, Kontingen POMNAS Aceh tetap mendapat apresiasi dari Ketua Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Prof. Dr. Mustanir, M.Sc.
Disebutkan, Aceh menduduki peringkat 14 klasemen akhir POMNAS 2022 dengan catatan membawa pulang 13 medali. Dengan rincian, dua emas, empat perak dan tujuh perunggu. “Dari 13 medali tersebut, 11-nya disumbangkan mahasiswa Universitas Syiah Kuala,” kata Mustanir.
Wakil Rektor III USK ini jugamengucapkan selamat kepada atlet yang tercatat sebagai mahasiswa USK atas keberhasilan meraih medali. “Alhamdulillah USK bisa menjaga tradisi selalu menyumbangkan medali untuk kontingen Aceh,” kata dia.
Disebutkan, pada POMNAS kali ini, untuk medali emas, dipersembahkan oleh mahasiswa Penjaskesrek USK dari cabor Petanque. Ia akui Petanque andalan USK yang sudah berprestasi bukan saja di tingkat nasional, tetapi internasional.
Namun demikian, sambung dia ke depan, WR III berharap medali emas untuk Aceh bisa diraih oleh cabor lainnya. Kata dia, perjalanan kontingen Aceh di POMNAS XVII menjadi bahan evaluasi, agar kedepan prestasi bisa ditingkatkan.
“Evaluasi sangat penting. Kita belajar mengoreksi setiap hal hingga detil-detil kecil. Yang kurang kita tambah, yang sudah baik kita tingkatkan menjadi sangat baik. Prinsipnya demi kemajuan dan prestasi lebih baik,” ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, ke depan pihaknya berusaha untuk melaksanakan POMDA lebih awal, dengan demikian ada rentang waktu persiapan lebih matang. Selain itu, BAPOMI Aceh berharap dukungan Dispora Aceh maupun KONI Aceh, agar bisa melaksanakan TC atlet selepas POMDA menuju POMNAS.
“Chemistry untuk cabor beregu sangat penting. Apalagi mahasiswa di Aceh berasal dari beberapa Perguruan Tinggi. Jadi bagaimana cara nantinya BAPOMI Aceh, Dispora dan KONI Aceh menyusun teknis TC ke depannya,” tutur Prof Mustanir.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali dalam pidato penutupan mengatakan, POMNAS menjadi salah satu ajang mempersiapkan atlet-atlet elit nasional dalam upaya mencapai target Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Ia juga menyinggung soal potensi olahraga Indonesia sangat besar. Dan berpotensi menunjang ekonomi dan pariwisata daerah.“Kita (juga) mendorong olahraga tak hanya untuk prestasi tapi juga ekonomi,” ujar dia.
Menurut dia, sport industry dan sport tourist saat ini jadi sumber devisa dan pemasukan berbagai negara maju. Potensi kita sangat besar, hanya belum tergali maksimal,” kata Menpora.
Untuk diketahui, DKI Jakarta menjadi juara umum POMNAS XVII dengan total 115 medali, disusul Jawa Tengah dengan 89 medali serta Jawa Timur di posisi ketiga dengan raihan 72 medali.
Sementara tuan rumah, Sumatra Barat berada di peringkat 5, dengan 36 medali. Sumbar menjadi provinsi non Pulau Jawa dengan peringkat tertinggi pada POMNAS kali ini.
Sedangkan POMNAS XVIII mendatang, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan ditetapkan sebagai tuan rumah. Kepastian tersebut ditandai dengan penyerahan bendera penyelenggara kepada Ketua BAPOMI Kalsel. (b04)