BILBAO (Waspada): Manajer Ruben Amorim (foto) menyatakan siap mundur tanpa menuntut kompensasi, jika manajemen Manchester United menilai dia bukan sosok yang tepat untuk memimpin proyek The Red Devils.
Pernyataan ini disampaikan Amorim, Rabu (Kamis WIB), setelah MU kalah 0-1 dari Tottenham Hotspur pada final Liga Europa 2024/2025 di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol.
“Jika dewan pengurus dan para penggemar merasa saya bukan orang yang tepat, saya akan pergi besok tanpa bicara kompensasi,” tegas Amorim, seperti diberitakan AFP, Kamis (22/5).
“Tapi saya masih sangat percaya dengan pekerjaan saya. Saya tidak akan mengubah pendekatan saya,” dalih pelatih asal Portugal tersebut.
Gol semata wayang Brennan Johnson menit 42 yang mengakhiri harapan Si Setan Merah meraih trofi Lliga Europa musim ini sekaligus meraih tiket ke Liga Champions musim depan.
Kekalahan ini juga memperpanjang penderitaan United yang tengah menjalani musim terburuk sejak terdegradasi pada 1974 silam. Amorim hanya mencatatkan enam kemenangan di Liga Premier, sejak ditunjuk menggantikan Erik ten Hag pada November 2024.
United terpuruk di posisi 16 klasemen dengan satu laga tersisa melawan Aston Villa. Mereka tanpa trofi lagi dan dipastikan absen dari kompetisi Eropa musim depan untuk kali pertama sejak musim 2014/2015.
“Kami harus memahami bahwa absen dari Liga Champions sangat berat bagi klub sebesar ini. Namun di sisi lain, kami punya waktu lebih banyak untuk bekerja dan memperbaiki performa, itu akan menjadi fokus kami,” klaim Amorim.
“Saya rasa semua orang bisa melihat bahwa kami tampil lebih baik. Tetapi kami gagal mencetak gol, itulah yang membuat kami kalah,” katanya menambahkan.
Meski mengakhiri musim yang buruk, bek senior Luke Shaw merasa Amorim tetaplah pelatih yang tepat untuk Reds Devils. Pria Portugal itu telah melakoni 41 pertandingan di semua kompetisi dengan hasil 16 kemenangan, 8 seri dan 17 kekalahan.
“Saya pikir ada banyak hal yang perlu diubah. Saya pikir itulah sebabnya Ruben 100 persen orang yang tepat, dia tahu apa yang perlu dia ubah,” beber bek Inggris berusia 29 tahun tersebut.
“Karena dia dapat melihat hari demi hari di klub, tidak hanya di lapangan, tetapi di luar lapangan, sekitar klub, standar dan pola pikir. Saya pikir dia melihat segalanya di klub ini,” tegas Shaw.
Bek Diogo Dalot sepakat dan mengklaim Si Setan Merah tidak pantas kalah di Bilbao. Itu kegagalan final Liga Europa kedua MU setelah edisi 2020/2021, ketika mereka kalah adu penalti 10-11 dari Villarreal.
“Menyakitkan melihat para penggemar seperti ini. Mereka selalu bersama kami setelah hasil buruk yang kami dapatkan dan musim yang sulit yang kami alami,” jelas Dalot.
“Mereka tidak pantas mendapatkannya. Inilah saatnya untuk merenung, semua orang perlu merenung. Ketika saatnya untuk bertindak, kami bertindak. Saya pikir itulah perubahan utama yang perlu terjadi,” pungkasnya.
Reds Devils mendominasi penuh dengan 73 persen penguasaan bola dan melepas 16 tembakan, enam di antaranya tepat sasaran. Semua usaha MU terus menemui kegagalan, karena penampilan gemilang kiper Spurs Guglielmo Vicario. (m08/afp/espn)